> >

The Panturas Rilis Video Musik Jim Labrador, Suguhkan Laga Klasik dengan Visual Apik

Musik | 22 Juni 2023, 17:14 WIB
The Panturas rilis video musik Jim Labrador dengan gaya estetik 1970-an. Video musik ini berisi laga epik, menarik dan dibintangi oleh aktor ternama, Kamis (22/6/2023). (Sumber: Kompas TV/Eddward S Kennedy)

JAKARTA, KOMPAS.TV - The Panturas, band indie dengan identitas musikal surf rock kembali mengejutkan penikmat musik dengan video musik terbaru, Jim Labrador, Kamis (22/6/2023).

Video ini adalah kolaborasi kreatif antara Qun Films dan Jameson Connect, dengan Dwi Agung Pambudi sebagai sutradara dan Giovanni Rahmadeva dan Eliza Cheisa sebagai produser.

Jim Labrador sebelumnya telah dipublikasikan dalam album studio kedua The Panturas, Ombak Banyu Asmara.

Dwi Agung Pambudi, sutradara video ini, menjelaskan bahwa konsep video musik ini terinspirasi dari karakter Jim Labrador dalam lirik lagu tersebut.

Baca Juga: Serba-serbi Taylor Swift Konser di Singapura, Manggung 3 Hari, Tiket Tak Boleh Dijual Kembali

Penasaran dengan latar belakang karakter ini, tim produksi menjelajahi dan membayangkan kehidupan dan lingkungan yang membuat Jim menjadi sosok yang keras.

"Ide cerita untuk musik video ini datang dari karakter Jim Labrador yang ada di liriknya. Dari namanya aja udah antik. Hidupnya kayak apa sih? Lingkungannya kayak apa sih? Kenapa dia bisa jadi Jim labrador yang keras gini sih? Pertanyaan-pertanyaan ini yang jadi ide utama untuk musik video ini," terang Dwi Agung Pambudi dalam rilis yang diterima Kompas TV.

Menurut produser Jim Labrador, Eliza Cheisa, genre aksi yang menjadi fokus dalam video musik ini membawa tantangan baru.

Baca Juga: Harga Tiket Konser Taylor Swift di Tokyo Mulai dari Rp900 Ribuan hingga Rp3 Jutaan

Proses produksi ini meliputi persiapan adegan aksi yang koreografinya rumit, mempertimbangkan waktu produksi, dan menjaga keselamatan pemain.

Namun, tantangan ini justru menambah kegembiraan dalam proses produksi.

"Tantangan terbesar untuk project ini secara general adalah genre action yang menjadi fokus utama," jelas Eliza.

"Sejujurnya ini pertama kalinya saya mengerjakan project action dan ternyata prosesnya dua kali lipat lebih sulit dari project lainnya. Dimulai dari persiapan choreography action scenes, kemudian pertimbangan waktu produksi yang dibutuhkan, dan safety tiap pemain. Semua proses baru ini membuat produksi menjadi lebih fun untuk semua orang," tutur Eliza.

Baca Juga: Hari Musik Sedunia 2023, Pertama Kali Diperingati di Prancis Tahun 1982

Penulis : Danang Suryo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU