Tanpa Disadari, 5 Kebiasaan Ini Jadi Faktor Risiko Kanker Payudara, Apa Saja?
Lifestyle | 3 Februari 2023, 17:58 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Kanker payudara menjadi salah satu momok menakutkan yang mengancam perempuan di seluruh dunia termasuk Indonesia.
Menurut data Kementerian Kesehatan, kanker payudara menjadi jenis kanker terbanyak yang dialami perempuan setelah kanker leher rahim (serviks).
Klinisi di Rumah Sakit Umum Haji Medan dr. Hamzah Sulaiman Lubis mengatakan kanker payudara terjadi saat sel di jaringan payudara tumbuh abnormal.
Salah satu gejala yang paling khas, kata dr Hamzah, adalah adaya benjolan di payudara. Benjolan itu awalnya tidak nyeri, namun jika tidak ditangani dengan baik, dapat berkembang menjadi parah.
Baca Juga: Nunung Ungkap Awal Mula Idap Kanker Payudara: Ada Benjolan hingga Nyeri di Lengan
“Waspada jika ada perubahan seperti kulit jeruk di payudara,” ujar dr Hamzah, seperti dilansir laman Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia (UII) pada Sabtu, 18 Juni 2022.
Dr. Hamzah juga memaparkan sejumlah faktor yang bisa memicu kanker payudara seperti penggunaan obat KB hormonal, genetik keluarga, obesitas, dan merokok.
Terkait hal ini, The American Cancer Society juga menjelaskan beberapa kebiasaan yang tanpa disadari menjadi faktor risiko kanker payudara.
Faktor risiko adalah segala sesuatu yang meningkatkan peluang terkena kanker payudara. Namun tidak secara pasti akan terkena penyakit tersebut.
Berikut kebiasaan-kebiasaan yang merupakan faktor risiko kanker payudara, dikutip dari cancer.org.
1. Minum alkohol
Perempuan yang minum 1 gelas minuman beralkohol sehari memiliki peningkatan risiko mengidap kanker payudara sekitar 7 sampai 10 persen, dibandingkan dengan mereka yang tidak minum.
Sedangkan perempuan yang minum 2 sampai 3 gelas sehari memiliki risiko sekitar 20 persen lebih tinggi. Tidak hanya kanker payudara, allkohol juga dikaitkan dengan peningkatan risiko jenis kanker lainnya.
2. Tidak menjaga berat badan
Obesitas atau kelebihan berat badan juga menjadi salah satu faktor risiko kanker payudara. Terlebih bagi mereka yang akan memasuki usia 50 tahun ke atas.
Penulis : Dian Nita Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : uii.ac.id, cancer.org