Konser Beyonce Bernilai Ratusan Miliar Sukses di Dubai, tapi Komunitas LGBT Protes, Kenapa?
Musik | 23 Januari 2023, 16:44 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Penyanyi Beyonce menghadapi kritik setelah menerima ratusan miliar rupiah untuk penampilannya di hotel Dubai, Atlantis the Royal, Sabtu (21/1/2023).
Terdapat perbedaan nominal gaji Beyonce, ada yang menyebutkan bahwa diva pop dunia itu menerima 24 juta dollar (Rp364 miliar), ada juga yang menyebutkan 35 juta dollar (Rp525 miliar).
Kritikan tersebut datang dari komunitas LGBT yang memprotes penampilan Beyonce di negara yang menentang LGBT. Pasalnya, Beyonce disebut sebagai sosok yang berpengaruh bagi komunitas tersebut.
Baca Juga: Single Baru Beyonce , Break My Soul Jadi Lagu Pembuka Perilisan Album Renaissance
Konser berlangsung selama satu jam, di mana Beyonce menyanyikan 19 lagu, termasuk penampilan live pertamanya “Brown Skin Girl” yang dibawakan bersama putrinya yang berusia 11 tahun, Blue Ivy.
Penyanyi berusia 41 tahun itu menyajikan penampilan yang meriah bersama beberapa penari latar.
Melansir The Guardian, dari 19 lagu yang dinyanyikan Beyonce, tidak ada satu pun lagu yang diambil dari album Renaissance. Album tersebut dinilai didedikasikan untuk mendiang pamannya yang seorang gay, Johnny, dan komunikasi LGBT.
Dalam konser tersebut, penonton dilarang merekam. Mereka diminta untuk meninggalkan ponsel atau alat perekam lain sebelum memasuki lokasi konser. Meski demikian, keesokan harinya, Minggu (22/1/2023) klip video dari pertunjukan tersebut beredar di media sosial.
Tidak sedikit penggemar yang bersukacita atas kembalinya Beyonce ke panggung. Namun, tidak sedikit pula yang mengkritik penampilan tersebut karena lokasi konser, yakni di Dubai, Uni Emirat Arab.
Baca Juga: Jelang Tahun Politik, Seniman Yogyakarta Ciptakan Lagu Kebangsaan
Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Iman-Firdaus
Sumber : The Guardian, Telegraph