Penyebab Tinggi Badan Orang Indonesia Tak Bisa Meningkat Pesat seperti Orang Korea Selatan
Lifestyle | 20 Januari 2023, 19:28 WIB
JAKARTA, KOMPAS.TV – Rata-rata tinggi badan penduduk Korea Selatan (Korsel) meningkat secara pesat. Bahkan, Korsel menjadi bangsa yang paling tinggi di Asia.
Dilansir Kompas.id, dalam kurun 1896 hingga 1996 atau selama satu abad, pertumbuhan tinggi badan penduduk Korsel merupakan yang paling pesat di dunia
Peningkatan tinggi badan penduduk Korea Selatan berkisar 15-20 sentimeter. Hal ini disampaikan dokter spesialis ortopedi, Asa Ibrahim, dalam utasnya di Twitter dan menjadi perbincangan warganet.
Menurut studi berjudul A Century of Trends in Adult Human Height yang dipublikasi pada 2016, peningkatan tinggi badan penduduk Jepang hampir mencapai 10 sentimeter (cm) dalam rentang waktu 40 tahun dari 1965 sampai 2005.
Pada 1965 tercatat, tinggi badan rata-rata penduduk laki-laki di Jepang sebesar 165,9 cm. Itu meningkat menjadi 173,1 cm pada 2005.
Peningkatan juga terjadi pada tinggi badan penduduk perempuan Jepang. Pada 1965, tercatat tinggi badan rata-rata perempuan Jepang sebesar 155 cm, kemudian meningkat menjadi 160,2 cm pada 2005.
Kondisi tersebut justru berkebalikan dengan tinggi rata-rata penduduk Indonesia yang justru cenderung stagnan.
Data menunjukkan, rerata tinggi badan usia dewasa dari 1985 hingga 2019 hanya bertambah 5 cm.
Baca Juga: Panglima TNI Revisi Aturan Penerimaan Taruna, Tinggi Badan Diturunkan Jadi 160 CM
Pada 1985, tinggi rerata penduduk laki-laki dewasa di Indonesia 161,6 cm dan perempuan 150,1 cm. Tinggi badan tersebut meningkat pada 2019 menjadi 166,3 cm pada laki-laki dan 154,4 cm pada perempuan.
“Di Korea, juga di Jepang dan Belanda mencapai peningkatan tinggi badan optimal diakibatkan konsumsi protein yang meningkat dari masa ke masa yang didukung oleh suplai makanan yang melimpah,” ungkap peneliti dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Kencana Sari di Jakarta, Kamis (19/1/2023), dikutip dari Kompas.id.
Kurangnya Konsumsi Protein
Sedangkan di Indonesia, konsumsi protein hewani dan nabati sebesar satu banding tiga. Tak hanya itu, konsumsi susu di Indonesia juga masih sangat rendah yakni 16,3 kg per kapita per tahun.
Sebagai perbandingan, konsumsi susu pada penduduk Jepang mencapai 200 kg per kapita per tahun.
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas.id