Viral, Nyoman Paul Aro Eks Pemain Barito Putera Ikut Audisi Indonesian Idol 2023, Ini Profilnya
Selebriti | 21 Desember 2022, 13:17 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Nyoman Paul Fernando Aro eks pemain sepak bola di klub Liga I, Barito Putera sempat menjadi perbicangan netizen setelah kedapatan ikut audisi Indonesian Idol 2023.
Bahkan Nyoman Paul Aro berhasil mendapatkan Golden Ticket dengan menyanyikan lagu ciptaannya sendiri berjudul "Wajah Mimpi".
Sebelum bernyanyi, pesepakbola keturunan Indonesia-Finlandia itu memperkenalkan dirinya di depan juri Anang Hermansyah, BCL, Judika, dan David Bayu.
"Saya pemain bola. Nama saya Nyoman Paul Fernando Aro. Panggilannya Paul, usia 21 tahun, asal Bali," kata Paul, dikutip dari Youtube Indonesian Idol, Rabu (21/12/2022).
Baca Juga: Persiapan Timnas Indonesia Lawan Kamboja di Pertandingan Piala AFF.
"Awalnya saya di Swedia, terus sempat 2020 di Barito, terus Kalteng, kemarin di Medan, di Serdang," ucapnya.
Paul menyebut, keputusannya banting stir dan ikut audisi Indonesian Idol adalah berkat dorongan ibunya dan ketertarikannya dalam dunia tarik suara.
"Dorongan ibu dan saya senang kalau saya nyanyi. Adem, terapi diri sendiri aja," ucapnya.
Profil Nyoman Paul Aro
Nyoman Paul Aro merupakan pemain kelahiran 23 Juni 2001 yang tumbuh di Bali, daerah asal sang ibunda.
Baca Juga: Pastikan Keamanan Piala AFF, Kapolri: Polisi Tak Boleh Gunakan Gas Air Mata dan Senjata Api di GBK!
Sementara itu, ayahnya adalah pria keturunan Finlandia yang kini tinggal di Swedia.
Ia meniti karirnya di Swedia dengan memperkuat klub Skovde AIK U-19.
Paul Aro sudah memperkuat Skovde AIK U-19 sejak 2016, kala dirinya masih berusia 15 tahun.
Namanya mencuat setelah menyatakan tekadnya untuk membela timnas U-19 Indonesia di Piala Dunia U-20 2021 besutan Shin Tae-yong.
Paul Aro saat itu memiliki nilai plus, yakni karena dia telah memiliki paspor Indonesia.
Klub yang sempat menampungnya di Indonesia Barito Putera. Namun, statusnya saat itu ialah sebagai pemain pinjaman.
Paul saat itu mencari klub Liga I yang mau menampungnya, namun lambat laun namanya tak terdengar lagi.
Penulis : Dian Nita Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV