> >

Makna Pasang Bleketepe yang Dilakukan Presiden Jokowi dalam Acara Pernikahan Kaesang-Erina

Seni budaya | 9 Desember 2022, 11:54 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memasang bleketepe sebagai tanda prosesi siraman anak bungsu mereka, Kaesang Pangarep, dimulai Jumat (9/12/2022). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

3. Lokasinya sudah suci

Pemasangan bleketepe juga bertujuan untuk menyucikan lokasi yang dipakai untuk hajatan.

Tentunya dalam pernikahan manapun, lokasi yang sudah susah payah dipilih diharapkan bisa mendukung pada hari acara pernikahan. 

Lokasi pernikahan merupakan elemen penting dalam pernikahan, bahkan biasanya yang paling pertama dipersiapkan calon pengantin.

Maka dari itu, prosesi penyucian lokasi pernikahan dengan memasang bleketepe sangat penting untuk memulai segala rangkaian pernikahan adat Jawa. 

Baca Juga: Jelang Prosesi Siraman Kaesang, Air dari 7 Sumber Disiapkan, 3 Menteri Hadir

4. Tolak bala

Pemasangan bleketepe, selain bertujuan untuk kesucian, juga sebagai cara untuk menolak kesialan atau bala.

Memasang bleketepe juga bisa jadi doa agar acara pernikahan berjalan lancar serta terbebas dari segala hal jahat dan buruk.

Dalam adat Jawa, bleketepe dipercaya bisa menghindarkan calon pengantin dan keluarga dari segala marabahaya dan niatan jahat, baik yang kelihatan maupun tidak. 

Jangankan pada hari pernikahan, pada saat sehari-hari saja segala bentuk bala diharapkan sejauh mungkin.

5. Pernikahan yang bahagia dan mulia

Bleketepe tidak dipasang tanpa ubo rampe lainnya.

Di sekitar bleketepe biasanya dipasang juga hiasan-hiasan seperti janur, daun alang-alang, daun opo-opo dan pisang raja. Hiasan-hiasan ini pun memiliki makna mendalam.

Janur kuning melambangkan cita-cita yang tinggi, sementara daun alang-alang sebagai simbol rintangan, dan daun opo-opo merupakan harapan agar tidak terjadi hal buruk selama prosesi pernikahan maupun kehidupan mendatang. 

Selain itu, dua tundun pisang raja yang masak memiliki makna pengantin dapat diberikan kemakmuran dan kemuliaan seperti raja.

Pisang yang digunakan haruslah pisang raja, tidak boleh diganti dengan yang lain, agar hiasan bleketepe ini tidak kehilangan makna dan artinya.

Baca Juga: Cerita Kaesang Sungkem ke Presiden Jokowi dan Iriana saat Prosesi Siraman: Nangis Banget

 

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV/Tribunnews


TERBARU