Perjuangan Denada Dampingi Putrinya Jalani Pengobatan Leukemia 3 Tahun hingga Sembuh: Ini Mukjizat!
Selebriti | 15 Juli 2022, 16:32 WIB"Awalnya aku kira jatuh atau kecapekan. Ada memar di kaki, tangan, pinggang, lalu demam," jelasnya.
Setelah memeriksakan kesehatan putrinya ke RS, dokter menyatakan bahwa lebam di permukaan kulit Aisha disebabkan karena kadar trombosit di tubuhnya sangat rendah.
Baca Juga: Denada Tak Percaya Sang Putri Sembuh dari Leukemia, Ini Perjuangan 4 Tahun Putrinya Jadi Penyintas
Dia mengaku tak memberitahu Aisha terkait penyakit yang menyebar di dalam tubuhnya, karena tak ingin membuat putrinya khawatir.
"Pada saat itu aku cuma mau dia itu nggak mikir berat-berat, dia nggak terlalu merasa down, dia nggak terlalu merasa sedih," akunya.
Denada juga mengakui dirinya sempat membohongi putrinya ketika menjalani terapi intravena.
"Jadi meskipun kemo drip itu, aku selalu bilang itu vitamin, vitamin kemo," jelasnya.
Sejak memutuskan pindah ke negeri Singa itu, ia pun melakukan segala upaya demi kesembuhan Aisha.
Ia memutuskan untuk tinggal di sebuah kompleks apartemen di Singapura selama bertahun-tahun dengan risiko tabungannya terkuras, karena biaya pengobatan putrinya yang lebih tinggi daripada di Indonesia.
"Tentu kami mau berusaha ikhtiar yang terbaik. Saat di sana kami ngerasain banget, betapa luar biasanya (mahal -red) itu, dan yang pertama aku lakukan menjual aset, apapun yang aku punya," kata dia.
Selain dukungan keluarga, Denada juga merasa terbantu dengan komunitas di Singapura yang memberikan bantuan kepada putrinya.
Baca Juga: Putrinya Menderita Leukimia, Denada Rela Jual Mobil dan Rumah untuk Biayai Pengobatan di Singapura
"Di sana ada yayasan yang memang mereka punya volunteer (sukarelawan) yang bisa membantu setiap pasien anak," terangnya.
Sukarelawan itu, kata Denada, mengajari anak-anak berbagai macam aktivitas, misalnya yoga dan menggambar. Selain itu, anaknya banyak berinteraksi dengan pasien anak-anak lain yang mengalami kondisi kesehatan yang sama.
Hal itu cukup menghibur putrinya, yang menurut Denada, sempat tidak menyukai penampilannya yang mengalami kerontokan rambut dan merasa tidak cantik.
"Saat dia sadar rambutnya nggak ada, dia merasa tidak cantik, tidak suka dengan refleksinya dia yang ada di cermin. Aku tahu itu semua dan aku tahu betapa heartbroken-nya dia, dan itu juga membuat aku sedih," kata dia lirih.
Kini, putrinya sudah dinyatakan sebagai penyintas leukemia dan bisa bersekolah layaknya anak-anak sebayanya.
"Dokter menyebutnya survivor leukemia. Semoga sembuh seterusnya," pungkasnya.
Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV