Ingin Tonjolkan Aspek Kebudayaan, Hanung Habiskan Rp24 M untuk Satria Dewa: Gatotkaca
Film | 14 Mei 2022, 09:38 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Sutradara Hanung Bramantyo mengungkapkan biaya produksi film Satria Dewa: Gatotkaca mencapai Rp24 miliar.
Mengapa biaya produksi Satria Dewa: Gatotkaca bisa semahal itu?
Dalam peluncuran trailer dan poster pada Jumat (13/5/2022) kemarin, Hanung menyebutkan bahwa film superhero lokal tersebut membutuhkan proses panjang, baik dalam persiapan maupun pengemasan.
Baca Juga: Cerita Rizky Nazar Perankan Gatotkaca: Sempat Ragu hingga Alami Banyak Cedera
Selain itu, film ini juga menonjolkan aspek kebudayaan yang tinggi. Hanung harus memutar otak agar unsur kebudayaan yang sudah lama tergerus bisa divisualisasikan dengan apik di film aksi ini.
“Keinginan saya (dalam film ini) tidak sederhana, tidak mudah. Saya senang sekali para produser sejalan dengan saya, yaitu memperhatikan kebudayaan yang sudah teriris dan tergerus saat ini,” kata Hanung, seperti dikutip Tribunnews, Sabtu (14/5/2022).
Karena itu, film ini membutuhkan detail teknis yang cukup mahal. Beruntung, kata Hanung, Satria Dewa: Gatotkaca memiliki investor yang mau memberikan uangnya dalam jumlah besar.
Suami aktris Zaskia Adya Mecca ini berujar bahwa investor berani memberikan uangnya untuk berinvestasi dalam jumlah besar.
“Ini investasinya enggak Rp1 miliar dan Rp1 miliar. Bahkan bisa sampai Rp20 miliar lebih untuk sesuatu yang belum tentu penonton suka atau penonton menerima ini semua,” terangnya.
Dia lantas memberikan bocoran bahwa film Satria Dewa: Gatotkaca diproduksi dengan biaya sejumlah Rp20-24 miliar.
“Saya bocorin aja, film ini diproduksi dengan budget Rp20 miliar sampai Rp24 miliar.”
Baca Juga: Sempat Ditunda, Satria Dewa: Gatotkaca Rilis Teaser dan Jadwal Tayang
Dengan uang sebanyak itu, Hanung mengaku bisa menjaga alur dan identitas dari karakter Gatotkaca itu sendiri, termasuk kumis yang menjadi simbol maskulinitas seorang Gatotkaca.
Dia berharap, film yang dibintangi Rizky Nazar ini dapat diterima dengan baik oleh masyarakat Indonesia.
“Alangkah indahnya superhero lokal ada di dekat kita,” pungkasnya.
Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Tribunnews