Akun Facebook Media AS Bahas Indomie, Netizen Berbagai Negara Puji Kenikmatannya
Lifestyle | 25 Agustus 2021, 09:16 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Indomie menjadi salah satu merek mi instan favorit banyak orang, termasuk para bule di mancanegara.
History, perusahaan media asal Amerika Serikat, mengunggah ulasan mengenai produk Indomie di laman Facebook resmi-nya baru-baru ini.
Dalam unggahan itu, History menulis tentang sejarah singkat kemunculan Indomie dan profil singkat mendiang Nunuk Nuraini.
"Indomie sudah menjadi produk identik mie instan asal Indonesia. Meskipun merek tersebut sekarang menawarkan berbagai macam rasa, namun varian Mi Goreng tetap menjadi yang terlaris," tulis History dalam unggahan tersebut.
"Sayangnya, pada awal 2021 Indomie mengumumkan bahwa dia (Nunuk Nuraini) meninggal dunia. Banyak yang berduka atas kematiannya menyampaikan rasa hormat dan belasungkawa di media sosial,” ucapnya.
Baca Juga: Viral Kemasan Baru Indomie Edisi Ramadhan, Ini Tanggapan Indofood
Unggahan media kanal sejarah itu pun langsung viral, dan dibanjiri komentar netizen asing yang memuji kenikmatan rasa Indomie.
"Indomie adalah makanan favorit kami di Kanada yang mengingatkan saya dengan Brunei," tulis akun Tess Guioguio pengguna Facebook asal Kanada.
"Indomie adalah makanan penyelamat saat kami menunggu waktu gajian. Kami hanya cukup memasaknya dengan telur rebus agar lebih kenyang," tulis akun Anne Perez-Omega asal Filipina.
"Saya orang Thailand dan saya menyukai Mi Goreng. Ini adalah salah satu favorit saya," tulis akun Vivi Png.
Baca Juga: Profil Peracik Bumbu Indomie Nunuk Nuraini yang Meninggal Dunia
Indomie sendiri pertama kali diluncurkan oleh perusahaan milik Salim Group, yang juga merupakan salah satu konglomerat terbesar di Indonesia pada tahun 1972. Produk pertama yang dirilis Indomie adalah rasa Kaldu Ayam.
Berselang satu tahun, tepatnya 1982 Indomie akhirnya memperkenalkan varian terbaru yang disebut Mi Goreng. Nunuk Nuraini adalah sosok wanita yang ada di balik racikan bumbu Indomie Goreng tersebut.
Penulis : Dian Septina Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV