Ian Antono Beberkan Makna Bunga Bakung dan Anyelir dalam Lagu "Rumah Kita"
Musik | 26 Juli 2021, 15:09 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Selama berkiprah di dunia musik tak kurang 250 karya lagu telah ia ciptakan. Beberapa diantaranya menjadi hits dan berpengaruh besar terhadap perkembangan musik di Indonesia.
Saking populernya, karya Ian Antono yang berjudul “Panggung Sandiwara” dan “Rumah Kita” bahkan sudah seperti lagu milik rakyat (public domain).
Dalam sebuah wawancara mengutip Voice Magz, Ian Antono bercerita soal pembuatan lagu "Rumah Kita".
Banyak orang salah kaprah lantaran lagu Panggung Sandiwara diciptakan khusus untuk Achmad Albar karena saat itu Achmad Albar bermain dalam film "Duo Kribo"
"Lagu itu sebenernya bukan sengaja aku tulis, tetapi berangkat dari sebuah film “Duo Kribo” (film yang dibintangi Achmad Albar dan Ucok Harahap) sekitar tahun 1977 kalau nggak salah, sutradaranya Edward Pesta Sirait. Waktu itu mas Taufik (Taufik Ismail/Sastrawan) sudah membuat lirik dulu, terus aku yang membuat melodi lagunya dan instrument musiknya. Orang banyak nggak tahu juga, kalau yang ciptakan liriknya Taufik Ismail, tahunya itu lagunya God Bless aja," beber Ian Antono,.
Saat bicara lagu "Rumah Kita" Ian Antono menceritakan kisahnya menciptakan lagu tersebut dan arti kata bunga bakung dan bunga anyelir.
"Lagu "Rumah Kita" itu sebenernya menggambarkan perjalanan saya terjun di dunia musik. Saya memutuskan meninggalkan Malang yang sebenernya enak, terus pergi ke Jakarta yang penuh dengan ketidakpastian. Makanya kalau kamu perhatikan penggalan liriknya ada “ Haruskah kita beranjak ke kota (Jakarta maksudnya) yang penuh dengan Tanya..?”, iya kan..?" beber Ian Antono.
"Itu sebenernya kejadian nyata yang aku alami, karena ketika di Jakarta memeng ternyata susah, tidak seperti yang saya bayangin, Titik Antono (Istri Ian Antono) menimpali pernyataan Ian Antono kala itu yang mencari kata-kata yang pas untuk menggambarkan bunga yang identik dengan orang kampung itu apa. Terus kita pilih “Bunga Bakung” untuk mewakili bunga yang umum tumbuh di desa. Kemudian bunga anyelir dan melati yang menggambarkan kehidupan orang berada di kota," pungkas ian Antono.
Penulis : Ade Indra Kusuma Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV / Voice Magz