3 Fase Ajari Anak Mengenal Organ Reproduksi
Lifestyle | 30 Maret 2021, 12:40 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Sebagian besar orangtua masih merasa tabu untuk mengajari kepada anak pengetahuan dan pentingnya organ reproduksi sejak dini. Padahal, menurut para ahli, pemahaman terhadap organ reproduksi seharusnya dikenalkan sedini mungkin pada anak. Tujuannya supaya anak bisa terhindar dari kekerasan seksual.
Berdasarkan data dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menurut Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp. OG. (k), pada tahun 2009 menunjukan dari 21 kasus kekerasan seksual terjadi di sekolah.
“Ada di Tahun 2019 ini dilaporkan ada 12 kasus kekerasan seksualitas disekolah dan 13 kasus atau sebanyak 62% terjadi di jenjang SD, 5 kasus atau 24% di jenjang SMP/sederajat dan 3 kasus atau 14% di jenjang SMA ini sangat memprihatinkan,” kata Hasto, saat acara webinar BKKBN, beberapa waktu lalu.
Tujuan pengenalan dan pendidikan semacam itu adalah supaya anak lebih memahami dan menghormati organ reproduksi. “Kalau kita lihat masih banyak anggapan bahwa pendidikan seksualitas itu adalah tabu, ....padahal saya luruskan tidak karena seksualitas ini adalah urusan male female memperkenalkan siapa itu laki-laki dan siapa itu perempuan,” dia menegaskan.
Menurut Nyi Mas Diane Wulansari, Praktisi dan Pemerhati Perkembangan Anak, orangtua harus menanamkan nilai-nilai pada anak sejak usia 0-10 tahun. Berikut nilai-nilai yang harus ditanamkan:
1. Tahap mengajari organ reproduksi anak di usia 0-2 tahun
Pendidikan seksualitasnya pertama kali adalah pada saat bayi minum ASI secara langsung dari ibunya, bayi mendapat kelekatan atau bonding dari jiwa ke jiwa serta ayah melakukan breastfeeding father.
Pada saat bayi disentuh, diberikan kasih sayang serta mengenalkan jenis kelamin beserta ciri-ciri pada saat mandi.
2. Tahap mengajari organ reproduksi anak di usia 3-6 tahun
Ajarkan pada anak bahwa tubuhnya berharga, mengenalkan tentang bahaya jika oranglain menyentuh anggota tubuhnya (alat kelamin, dada, mulut dan bokong) segera berteriak dan meminta pertolongan.
Mejaga penggunaan gawai agar anak tak mengeksplor hal buruk dalam dunia maya serta ajarkan anak adab dikamar mandi.
Penulis : Ade Indra Kusuma Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV