Keju Unta dari Sahara Barat, Incaran Para Turis
Lifestyle | 4 Februari 2021, 07:00 WIBTAWARTA, KOMPAS.TV – Warga Sahara Barat menyebutnya dengan “emas putih gurun”. Inilah susu unta, yang kemudian disulap menjadi santapan yang menggugah selera: keju unta.
Di kota Tawarta, sebuah bisnis rumahan yang dikelola oleh sejumlah perempuan setempat membuat keju unta segar yang disajikan dengan kemasan kedap udara.
Di bawah sengatan sinar matahari di tengah gurun Sahara, kawanan unta bergerak bergerombol perlahan sembari mengunyah rumput yang jarang, simbol sempurna kehidupan gurun.
Baca Juga: Salju Turun di Gurun Sahara Tinggalkan Pola yang Unik
Kantor pertanian di Dakhla menyebut, kawasan itu memproduksi sekitar 5 juta liter susu unta saban tahunnya. Ada sekitar 25.000 unta di kawasan itu dan tiap unta mampu menghasilkan antara 6 – 14 liter susu per hari.
Berlimpahnya jumlah unta di kawasan itu membuat Minatou Triyih, seorang perempuan setempat, memutuskan untuk berbuat sesuatu. Ia pun mulai berkreasi menciptakan keju yang ia beri nama Ajbane Dakhla, atau Keju Dakhla, di bawah payung koperasi.
“Kami mencoba mengekstrasi keju dari susu unta, dan ini merupakan pengalaman yang unik, terutama karena orang belum tahu tentang keju unta,” ujarnya seperti dikutip dari Associated Press.
Susu unta sendiri bisa terasa manis atau gurih, bergantung pada apa yang disantap hewan berpunuk itu. Namun, keju unta selalu mengandung nutrisi yang tinggi dan kaya akan Omega 3, Vitamin C dan protein anti-bakteri.
Baca Juga: Potensi Keuntungan Ternak Kadal Gurun Australia
Sekitar 10 perempuan bekerja di koperasi Ajbane Dakhla, dan mereka mulai membuat keju dengan memanaskan susu unta. Proses yang paling sulit adalah mematangkan keju, yang menghabiskan waktu minimum 12 jam.
Penulis : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV