LG Hengkang, Menperin Ungkap Sudah Ada Puluhan Produsen Kendaraan dan Baterai Listrik di RI
Energi | 24 April 2025, 14:10 WIB
JAKARTA, KOMPAS.TV- Menteri Perindustrian Agus Gumiwang menyatakan, hengkangnya konsorsium LG Eenergy Solution dari investasi proyek kendaraan listrik (EV) di Indonesia, tidak mengganggu dari target program pengembangan EV di tanah air.
Agus menyampaikan, LG akan digantikan dengan mitra investasi baru dari perusahaan China, yakni Huayou. Perusahaan yang berkantor pusat di Tongxiang Zhejiang ini, bergerak dalam kegiatan penelitian, pengembangan, dan manufaktur material baterai lithium-ion energi serta material kobalt.
Komponen tersebut biasanya digunakan untuk elektronik hingga kendaraan listrik.
“Dalam sebuah konsorsium bisnis atau proyek skala besar, pergantian investor merupakan hal yang lazim terjadi. Ini tidak mengganggu dari target program pengembangan EV di Indonesia,” kata Agus dalam siara persnya, Kamis (24/4).
Baca Juga: Dipanggil ke Istana, Rosan Lapor Prabowo soal Realisasi Investasi hingga Hengkangnya LG
“Akselerasi pengembangan untuk ekosistem kendaraan listrik di Indonesia tetap berjalan sesuai perencanaan dan targetnya, apalagi sudah ada yang berproduksi,” tambahnya.
Agus optimistis, populasi kendaraan listrik di Indonesia setiap tahun akan mengalami peningkatan. Pada tahun 2024, total populasi kendaraan listrik di Indonesia mencapai 207.000 unit atau meningkat sebesar 78 persen, dibanding tahun 2023 yang berjumlah 116.000 unit.
Kemenperin menargetkan, pada tahun 2030 mendatang, industri otomotif di dalam negeri dapat memproduksi 9 juta unit sepeda motor listrik roda dua dan tiga, serta 600.000 unit mobil dan bus listrik.
Target tersebut diharapkan dapat berkontribusi terhadap pengurangan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) sebesar 21,65 juta barel atau setara pengurangan emisi CO2 sebanyak 7,9 juta ton secara total.
Baca Juga: LG Mundur, Bahlil Tegaskan Proyek Baterai EV "Indonesia Grand Package" Tetap Jalan
Penulis : Dina Karina Editor : Gading-Persada
Sumber :