> >

Soal Nasib iPhone 16, Kemenperin: Sudah Diundang ke Sini, tapi Apple Tak Pernah Datang

Ekonomi dan bisnis | 31 Desember 2024, 12:52 WIB
Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif menyatakan, Kemenperin mempertimbangkan untuk menonaktifkan nomor seri International Mobile Equipment Identity (IMEI) bagi produk iPhone 16 yang terbukti diperjualbelikan dalam negeri. (Sumber: Straits Times)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) buka suara soal kelanjutan nasib penjualan iPhone 16 di Indonesia. 

Pihak Kemenperin mengaku masih menunggu kedatangan perwakilan Apple untuk membicarakan proposal invesatsi terbaru. 

Proposal investasi yang dimaksud adalah upaya Apple untuk mencabut larangan penjualan iPhone 16 series oleh Pemerintah Indonesia. 

"Tergantung Apple-nya kan, Pak Menteri (Menperin Agus Gumiwang) sudah bilang berapa kali. Sudah diundang ke sini tapi (Apple) enggak pernah nongol-nongol (datang)," ujar Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif, Senin (30/12/2024) seperti yang dilaporkan Kompas.com

"Respons-nya (pihak Apple dengan) WA (WhatsApp) saja. Respons yang kami harapkan mereka datang ke sini hadir fisik. Petinggi Apple-nya. (Pokoknya) Petinggi-lah," ujarnya.

Febri juga mengungkapkan bahwa pihak Apple sudah mengirimkan proposal investasi resmi terbarunya kepada Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin. 

Baca Juga: Kemenperin Nilai Investasi Apple Rp1,58 Triliun Kurang Berkeadilan, Tanda iPhone 16 Telat Masuk?

Adapun, proposal tersebut sama seperti yang sebelumnya disampaikan kepada Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Proposal investasi Apple yang disampaikan ke Kementerian Investasi dan Hilirasasi tersebut bernilai 1 miliar dolar AS atau Rp15,95 triliun. 

Kemenperin juga sudah memberikan respons formal atas proposal Apple ke Ditjen ILMATE. Akan tetapi, Kemenperin belum menjawabnya secara formal, karena pihak Apple belum pernah hadir memenuhi undangan. 

Penulis : Gilang Romadhan Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas.com


TERBARU