PT Freeport Indonesia Raih Penghargaan Pendidikan dari Kementerian ESDM
Ekonomi dan bisnis | 30 November 2024, 17:05 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - PT Freeport Indonesia (PTFI) meraih dua penghargaan di bidang pendidikan dan pemberdayaan masyarakat dari Kementerian ESDM RI. PTFI menerima penghargaan Tambang Menyejahterahkan Rakyat (Tamasyar Award) kategori Perencanaan Bidang Pendidikan dan Kategori Implementasi Bidang Pendidikan.
Penghargaan Tamasya Award diterima oleh PTFI dalam acara penganuegerahan yang berlangsung di Jakarta, Selasa (26/11/2024) malam. Penghargaan ini disebut diberikan atas kinerja pengembangan dan pemberdayaan (PPM) PTFI yang dinilai berdampak positif.
Tamasya Award sendiri diberikan kepada badan usaha pertambangan mineral dan batubara (minerba) untuk terus mengupayakan agar minerba di Indonesia dimanfaatkan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat, khususnya bagi masyarakat yang berada di sekitar wilayah pertambangan.
“PTFI berkomitmen dalam pembangunan di sektor pendidikan untuk masyarakat Papua, khususnya di Kabupaten Mimika. Di antaranya membangun fasilitas pendidikan Sekolah Asrama Taruna Papua, mendirikan Pusat Pelatihan Vokasi Institut Pertambangan Nemangkawi (IPN), serta memberikan beasiswa dari tingkat sekolah dasar hingga program doktor,” kata Director & Executive Vice President Sustainable Development Claus Wamafma dalam rilis yang diterima Kompas TV.
Baca Juga: Dapat Pasokan Emas 30 Ton per Tahun dari Freeport, Harga Jual Logam Mulia Antam Bisa Lebih Murah
Claus menyebut PTFI mengaokasikan dana investasi sosial senilai Rp400 triliun untuk pendidikan. Dana itu dikelola oleh Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) untuk pendidikan di Papua, khususnya di Kabupaten Mimika.
Claus menyatakan bahwa Sekolah Asrama Taruna Papua didirikan oleh Freeport Indonesia sebagai fasilitas sekolah untuk anak-anak suku Amungme dan Kamoro serta lima suku kekerabatan lainnya yang berada di sekitar area operasional PTFI. Sekolah ini memiliki kurikulum pendidikan berbasis teknologi dan lingkungan.
“Kami juga memberikan pelatihan-pelatihan secara gratis selama sembilan bulan kepada masyarakat Mimika di Institut Pertambangan Nemangkawi. Pelatihan yang diberikan berkaitan dengan industri pertambangan dengan fokus enam program yakni Mekanik Alat Berat, Operator Alat Berat, Juru Las, Juru Listrik, Pekerja Tambang Bawah Tanah, dan Mekanik Pabrik,” kata Claus.
Petinggi Freeport Indonesia itu menjelaskan, peserta didik di sekolah tersebut mengikuti program magang DI PTFI pada akhir periode pendidikan.
Pelatihan di IPN disebut terbuka bagi masyarakat lokal Mimika berusia 18-30 tahun yang lolos seleksi. Program ini dimulai pada 2003 dan telah meluluskan lebih dari 4.000 peserta per 2024.
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV