> >

Menteri PKP Maruarar Sirait Usul Ada KRL Komuter Ekspres, dari Maja Bablas ke Tanah Abang

Ekonomi dan bisnis | 28 November 2024, 07:30 WIB
Foto Ilustrasi. Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengusulkan adanya layanan kereta KRL Komuter Ekspres pada jam-jam tertentu dalam rangka memberi kemudahan dan kecepatan perjalanan untuk para pekerja yang tinggal di luar Jakarta. (Sumber: KAI)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengusulkan kepada PT Kereta Api Indonesia (KAI), agar mengadakan layanan kereta KRL Komuter Ekspres pada jam-jam tertentu, yang khusus melayani para pekerja yang tinggal jauh di luar Jakarta.

Ia mencontohkan, KAI bisa membuka layanan ekspres itu untuk rute Maja-Tanah Abang. Hal itu ia sampaikan saat menggunakan KRL dari Stasiun Pondok Cina, Depok menuju Stasiun Tanjung Barat, Jakarta untuk meninjau hunian vertikal yang berkonsep transit oriented development (TOD) bersama Menteri BUMN Erick Thohir, Rabu (27/11/2024). 

Baca Juga: Tiket Kereta Libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 Sudah Bisa Dipesan, Cek Jadwalnya

"Banyak rumah-rumah yang kecil di luar Jakarta. Dari tempat dia sampai Jakarta, naik kereta api itu sekitar 12 sampai 10 kali berhenti-berhenti. Padahal itu ribuan orang. Nanti saya usul Kementerian Perhubungan dan PT KAI agar yang seperti ini, dia bikin Ekspres. Misalnya dari Maja ke Tanah Abang Ekspres jamnya setiap pagi jam 6, sore jam 6 juga atau jam 7 malam," kata pria yang akrab disapa Ara itu. 

"Jadi kita harus buat variasi bagaimana itu ekspres pada jam-jam tertentu. Nanti kalau ada yang besar-besar seperti itu, kita buat satu kali jalan, jadi enggak ada berhenti. Kita membuat strategi bagaimana lebih efisien, lebih cepat, lebih mudah, lebih murah buat rakyat," tambahnya seperti dikutip dari Antara

Baca Juga: Ada Tambahan KA Ranggajati dan KA Argo Cheribon, Ini Daftar Kereta Ekonomi New Generation

Menanggapi usulan Ara, Menteri BUMN Eric Thohir menyebut akan mempertimbangkannya. Ia mengatakan usulan itu perlu dikaji lebih dalam karena berkaitan dengan ketersediaan gerbong Commuter Line dan pengaturan rute yang bisa dilalui KRL Ekspres.

"Ya terbuka (ide Ara), nanti kita lihat gerbongnya cukup atau enggak makanya kita mau konsolidasi INKA dan PT KAI," ujar Erick. 

"Kalau jumlah gerbongnya enggak cukup kan tidak maksimal. Nanti itu harus duduk sama Pak Menhub, Pak Dudy (Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi)," imbuhnya.

Baca Juga: Hutama Karya Mulai Garap Tol Trans Sumatera Tahap II, Lampung-Jambi Bisa Full Lewat Tol

Penulis : Dina Karina Editor : Gading-Persada

Sumber : Antara


TERBARU