> >

Harga Beras di Indonesia Termahal di ASEAN, Serikat Petani Ingatkan Prabowo: Lindungi Kami

Ekonomi dan bisnis | 26 September 2024, 18:58 WIB
Perempuan petani di Nyamplung, Balecatur, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, bersama-sama menanam padi, Minggu (15/10/2023). (Sumber: Kompas.TV/Kurniawan Eka Mulyana)

JAKARTA, KOMPAS TV - Ketua Umum Serikat Petani Indonesia (SPI) Henry Saragih menyoroti ihwal temuan Bank Dunia atau World Bank mengungkap harga beras di Indonesia konsisten lebih tinggi dibanding negara-negara ASEAN lainnya. 

Henry mengingatkan kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto agar ketika nanti memimpin Indonesia bisa lebih berpihak kepada para petani. 

"Kami berharap betul kepada beliau (Prabowo), punya perhatian yang serius terhadap sektor pertanian. Lindungilah kami-kami ini," kata Henry seperti dikutip dari Tribunnews.com, Rabu (25/9/2024).

Baca Juga: Respons Jokowi soal Harga Beras RI Disebut Termahal se-ASEAN oleh Bank Dunia

Dia berharap, pemerintahan Prabowo memilih figur yang anti neoliberalisme memimpin lembaga Badan Pangan Nasional atau Bapanas.  

"Sosok yang benar-benar paham sektor pertanian dan berpihak kepada petani. Tata kelola perberasan nasional sebaiknya diserahkan kepada industri kecil dan koperasi. Bukan membuka ruang sebebas-bebasnya kepada kapitalis bermodal besar," ujarnya. 

"Satu lagi, Perum Bulog lebih diberdayakan. Kami melihat, Bulog punya keterbatasan keuangan sehingga tidak bisa menyerap gabah petani secara maksimal," imbuhnya. 

Sementara itu, mantan Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso menjelaskan, mahalnya beras di Indonesia karena panjangnya rantai pasok. Ditambah sulitnya petani mendapatkan kebutuhan pupuk hingga benih unggulan.

"Nah saya biasa di lapangan, memang betul panjang (rantai pasok). Jadi dari petani itu, petani yang bekerja 4 bulan sudah mendapatkan pupuknya susah, ya kan, mendapatkan benih yang berkualitas juga susah, sehingga ada yang beli melalui online, online kualitasnya tidak jelas. Yang begini harusnya dikontrol, sehingga produktivitas terganggu," kata pria yang juga menjabat Ketua Umum Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia  (Perpadi) itu. 

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) merespons soal pernyataan Bank Dunia, yang menyebut harga beras di Indonesia termahal se-ASEAN. 

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU