> >

Menhub: Bandara IKN Akan Punya Runway 3.000 Meter, Bisa Layani Penerbangan Eropa

Ekonomi dan bisnis | 3 Agustus 2024, 07:05 WIB
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkapkan bandara Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur, nantinya akan memiliki landasan pacu sepanjang 3.000 m dan bisa melayani pesawat berbadan lebar (wide body) untuk penerbangan internasional hingga ke Eropa maupun sebaliknya. (Sumber: BPMI Setpres)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkapkan bandara Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur, nantinya akan memiliki landasan pacu sepanjang 3.000 meter dan bisa melayani pesawat berbadan lebar (wide body) untuk penerbangan internasional hingga ke Eropa maupun sebaliknya.

Ia mengatakan spesifikasi landasan pacu bandara IKN itu berbeda dengan bandara lainnya yang ada di Kalimantan. Seperti Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman di Balikpapan yang landasan pacunya hanya 2.400 meter, begitu pun Bandar Udara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto di Samarinda yang hanya 2.200 meter.

"Jadi kalau (landasan pacu/runway bandara IKN) 3.000 (meter) itu kan bisa (pesawat Boeing) 777. Jadi dari IKN sampai ke Eropa bisa langsung," kata Budi di Jakarta, Jumat (2/8/2024), seperti dikutip dari Antara

"Yang beda dia (landasan pacu bandara IKN) 3.000 (meter), kalau yang lain kan, Balikpapan itu (landasan pacu) 2.400 (meter), Samarinda (landasan pacu) 2.200 (meter). Jadi itu signifikan. Jadi bahkan internasional itu koneksinya di IKN," sambungnya. 

Baca Juga: Menteri Basuki Minta Maaf Bandara IKN Belum Bisa Digunakan untuk Peringatan HUT RI ke-79

Ia menjelaskan, bandara yang landasan pacunya sepanjang 2.400 meter hanya akan bisa melayani pesawat dengan penerbangan 6-8 jam.

Sedangkan bandara dengan runway 3.000 meter bisa melayani pesawat dengan waktu penerbangan belasan jam.

Sebelumnya, mantan Dirut Angkasa Pura II itu menyampaikan, bandara IKN tidak hanya akan melayani tamu penting atau very very important person (VVIP), tetapi juga masyarakat umum, sehingga manfaatnya akan lebih maksimal. 

"Jadi gini, memang dalam diskusi dengan Pak Presiden ada wacana bahwa kita itu memikirkan bahwa ini (Bandara VVIP) digunakan tidak hanya untuk VIP dan VVIP," tuturnya pada Kamis (1/8).

"Supaya apa? Supaya satu, distribusi pergerakan itu lebih merata. Yang kedua, juga secara ekonomis maksimalisasi daripada utilisasi bandara itu lebih maksimal," tambahnya. 

Penulis : Dina Karina Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV, Antara, Kompas.com


TERBARU