Ketum PP Muhammadiyah Sebut Tawaran Pengelolaan Tambang Dikaji Lebih dari 2 Bulan
Ekonomi dan bisnis | 28 Juli 2024, 19:53 WIBYOGYAKARTA, KOMPAS.TV – Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah mengkaji tawaran mengenai pengelolaan tambang hingga lebih dari dua bulan.
Penjelasan itu disampaikan oleh Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir seusai Konsolidasi Nasional Muhammadiyah di Yogyakarta, Minggu (28/7/2024).
Menurutnya, kajian mengenai pengelolaan tambang tersebut, Muhammadiyah tidak serta-merta menerima atau menolak. Hal itu sebagaimana karakter Muhammadiyah.
“Kami selalu mempunyai prinsip bahwa menolak atau menerima dan melakukan langkah apa pun dalam pergerakan Muhammadiyah, itu harus berdasarkan ilmu yang diajarkan oleh Islam,” tuturnya, dikutip dari YouTube Muhammadiyah Channel.
Baca Juga: Mahfud MD Soal Pembisik Jokowi untuk Perpanjang Masa Jabatan: Setelah Berhenti, Baru Dikasih Tahu
“Kemudian, jangan bertindak, bersikap bukan karena ilmu, harus berdasarkan ilmu,” tambahnya.
Dalam bertindak, lanjut Haedar, juga harus berbasis pada pemikiran-pemikiran Muhammadiyah yang telah dipopulerkan, yakni berbasis pada pandangan Islam berkemajuan.
“Maka Muhammadiyah selama dua bulan lebih memang mengkaji masalah pengelolaan tambang ini.”
Ia mengakui, selama dua bulan tersebut memang ada aspek-aspek yang sekaligus juga kelompok-kelompok yang kontra atau tidak setuju. Mereka memiliki argumen atas ketidaksetujuan mereka.
“Maslah lingkungan, masalah yang menyangkut nasib masyarakat setempat, juga menyangkut pengelolaan tambang yang ilegal, punya potensi banyak problem dan lain sebagainya,” kata dia.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV