> >

Erick Thohir Pamer Foto Naik Kereta Cepat Bareng Jokowi saat Whoosh Diduga Bikin Rugi BUMN

Ekonomi dan bisnis | 21 Juli 2024, 05:50 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh bermanfaat besar untuk masyarakat. Salah satunya memangkas waktu perjalanan Jakarta-Bandung dan sebaliknya menjadi jauh lebih cepat. (Sumber: Instagram @erickthohir)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh bermanfaat besar untuk masyarakat. Salah satunya, memangkas waktu perjalanan Jakarta-Bandung dan sebaliknya menjadi jauh lebih cepat. 

Ia pun memamerkan foto saat menaiki Whoosh bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Iriana Jokowi usai pulang dari acara peresmian Piala Presiden di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (19/7/2024). 

"Saya dan Bapak Presiden berdiskusi tentang Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang sudah memberikan banyak manfaat untuk masyarakat Indonesia. Tidak hanya memangkas waktu tempuh, tapi juga penggunaan energi yang lebih efisien," kata Erick, dikutip dari akun Instagram resminya, Sabtu (20/7). 

"Dengan menggunakan energi listrik, Kereta Cepat Jakarta-Bandung bisa melakukan penghematan bahan bakar sebesar Rp3,2 triliun per tahun," tambahnya. 

Baca Juga: KAI Group Layani 218 Juta Penumpang di Semester I 2024, Ada Kontribusi LRT Jabodebek dan Whoosh

Ia menuturkan, sejak diluncurkan pada Oktober 2023, Kereta Cepat Jakarta-Bandung sudah membawa 4 juta penumpang hingga awal Juli 2024.

Menurutnya, angka tersebut menunjukkan tingkat kepercayaan dan antusiasme masyarakat terhadap kereta cepat pertama di Asia Tenggara itu.

Kereta Cepat Jakarta-Bandung, kata Erick, juga mendongkrak angka wisatawan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah. 

"Kereta Cepat Jakarta-Bandung sudah berkontribusi sebesar Rp86,5 triliun untuk PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Jakarta dan Jawa Barat pada 2019-2023," ujarnya. 

Baca Juga: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Buat BUMN WIKA Menderita, Apa yang Salah?

Belakangan, proyek Whoosh menjadi sorotan publik lantaran diduga menjadi penyebab sejumlah BUMN mengalami kerugian. Salah satunya PT Wijaya Karya Tbk atau WIKA. Namun hal itu dibantah oleh Kementerian BUMN. 

Menurut Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga, investasi WIKA pada proyek Whoosh masih bersifat awal alias tidak langsung memberikan keuntungan.

Ia bilang, kerugian terjadi jika proyek Whoosh dinyatakan batal. 

"Bukan menyumbang kerugian, di mana-mana ada investasi dulu. Misalnya, kalau bikin rumah, rugi apa enggak? Kalau tahun pertama, gimana? Dia kan untuk bisnis, bikin rugi itu kalau misalnya perusahaan kereta cepatnya enggak jalan," ungkap Arya di Kantor Perum Perhutani, Jakarta, Senin (15/7/2024). 

Arya mengatakan, bisnis Whoosh justru saat ini semakin membaik. Tercermin dari frekuensi perjalanan yang mencapai 40 perjalanan dari target 60 perjalanan per hari. 

Penulis : Dina Karina Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas.tv, Kompas.com


TERBARU