Harga Beras Rata-Rata Capai Rp15.175/Kg, Sri Mulyani: Harus Diwaspadai
Ekonomi dan bisnis | 23 Februari 2024, 05:45 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, kenaikan harga beras perlu diwaspadai.
Ia menyebut, mahalnya harga beras berpotensi menyumbang peningkatan inflasi terhadap volatile food.
“Hingga 21 Februari, beras kita telah mencapai rata-rata harga di angka Rp15.175. Ini yang memberikan kontribusi terhadap inflasi volatile food di dalam headline inflasi kita,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa di Jakarta, Kamis (22/2/2024).
Kemenkeu mencatat hingga akhir Januari 2024, inflasi terhadap volatile food Indonesia di angka 7,2 persen secara tahunan (yoy). Sedangkan dari awal tahun sampai saat ini, kenaikannya mencapai 7,7 persen.
Di sisi lain, Sri Mulyani mengatakan inflasi domestik atau kenaikan harga barang dan jasa di dalam negeri masih aman.
Baca Juga: Lebih Pilih Urus APBN, Sri Mulyani Pastikan Tak Terlibat Sinkronisasi Pemerintahan Selanjutnya
Seperti yang dilaporkan Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi tahunan Indonesia tercatat sebesar 2,57 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,19 pada Desember 2023, naik dari 102,55 pada Januari 2023.
Angka tersebut masih lebih rendah dibanding negara-negara lain.
"Inflasi domestik relatif terjaga, pada bulan Januari 2024 mencapai 2,57% (yoy). Namun demikian, tekanan harga beras perlu diwaspadai. Pemerintah terus melakukan stabilisasi harga pangan, terutama beras menjelang Ramadhan dan Idulfitri," tuturnya.
“Inflasi di Indonesia relatif lebih rendah dibandingkan negara negara maju maupun inflasi secara global. Dalam hal ini, inflasi yang rendah masih terjaga hingga awal tahun. Meskipun kita juga waspada terhadap kenaikan harga beras bulanan yang mencapai 7,7 persen year to date,” lanjutnya.
Penulis : Dina Karina Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV