KAI Pesan 54 Lokomotif untuk Angkut Batu Bara dari Anak Perusahaan Caterpillar
Ekonomi dan bisnis | 16 Februari 2024, 01:30 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- PT Kereta Api Indonesia (KAI) atau KAI menandatangani kontrak kerja sama dengan Progress Rail untuk pengadaan 54 lokomotif. Progress Rail anak perusahaan Caterpillar, perusahaan produsen alat berat yang berasal dari Amerika Serikat (AS).
Penandatanganan perjanjian tersebut dilakukan oleh Direktur Niaga KAI Hadis Surya Palapa dan Area Sales Director Asia Pacific and South East Asia Progress Rail Matthew Dunwoodie di Gedung Jakarta Railways Center, Jakarta, Kamis (15/2/2024).
Penandatanganan turut disaksikan oleh Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Risal Wasal, Commercial Attaché Kedutaan Besar AS Melissa A. Marszalek, dan Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo.
Didiek mengatakan, lokomotif itu akan digunakan untuk pengembangan angkutan barang di Sumatera Selatan (Sumsel).
"Lokomotif ini dilengkapi dengan teknologi terbaru dan fitur-fitur yang ramah lingkungan sehingga mampu untuk mencapai standar yang tinggi dalam mendukung keberlangsungan lingkungan," kata Didiek dalam keterangan resminya yang diterima di Jakarta, Kamis (15/2).
Baca Juga: Pemesanan Tiket Kereta Mudik Lebaran Dibuka Hari Ini, KAI Ingatkan Calon Penumpang Teliti Isi Data
Pengadaan sarana 54 lokomotif baru itu merupakan kelanjutan dari pembelian 91 lokomotif sebelumnya yang telah KAI terima sejak 2011. Didiek menjelaskan, puluhan lokomotif itu dirancang khusus Progress Rail untuk lingkungan Asia Tenggara dan telah terbukti beroperasi secara baik dengan menggunakan bahan bakar biodiesel (B35) yang ramah lingkungan.
Fitur-fitur lokomotif itu, di antaranya memiliki mesin 710 delapan silinder, motor traksi AC yang kuat dan tahan lama serta rancangan kabin dan bodi lokomotif yang mendukung visibilitas masinis.
Sebanyak 54 lokomotif tersebut akan datang secara bertahap mulai April 2025 hingga April 2026. Pengadaan lokomotif tersebut akan mendukung target 85 juta ton angkutan batu bara di Sumatera bagian selatan pada 2026. Sebelumnya, pada 2023 telah tercapai sebanyak 51 juta ton.
Pembelian lokomotif, lanjut Didiek, juga dimaksudkan untuk mendukung pertumbuhan energi domestik dan memenuhi permintaan energi di dunia internasional yang terus meningkat.
"KAI terus membangun kolaborasi dengan perusahaan di dalam ataupun luar negeri sebagai komitmen perusahaan untuk mengurangi emisi karbon, mitigasi polusi serta tujuan untuk merawat warisan alam Indonesia bagi generasi mendatang," ujarnya.
Baca Juga: Jelang Pemilu, KAI Tingkatkan Pengamanan agar Tak Ada Bentrok Pendukung di Kereta hingga Stasiun
Pada kesempatan yang sama, Executive Vice President of Locomotive Progress Rail Jack Zhang mengatakan Progress Rail menyambut baik kesempatan untuk bekerja sama kembali dengan KAI dalam menghadirkan lokomotif seri GT yang telah menunjukkan kinerja, kehandalan, dan efisiensi yang prima.
Penulis : Dina Karina Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV