Penjelasan Menteri Bahlil soal Djarum dan Wings Grup Tak Masuk Konsorsium Investor IKN
Ekonomi dan bisnis | 9 Januari 2024, 14:53 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menanggapi nama Grup Djarum dan Wings yang tak masuk dalam daftar anggota Konsorsium Nusantara dalam dokumen Kaleidoskop Investasi Ibu Kota Nusantara (IKN) 2023. Dokumen tersebut dipaparkan oleh Otorita IKN.
Bahlil menyatakan, kedua grup konglomerat itu sejak awal memang tidak masuk konsorsium yang dipimpin Agung Sedayu Group itu. Adapun Konsorsium Nusantara tadinya bernama Konsorsium Agung Sedayu Group (ASG) dan sudah membangun Hotel Nusantara serta Superblok Nusantara di IKN.
Bahlil bisa memastikan hal itu karena sejak awal ia ikut menangani masuknya Konsorsium Nusantara ke IKN.
“Gini, Wings dan Djarum itu tidak merupakan konsorsium yang dilakukan oleh Agung Sedayu, tapi dia akan melakukan investasi setelah tahap pertama selesai," kata Bahlil kepada media di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (9/1/2024).
"Aku kaget juga, kan yang meg-handle investasi di Agung Sedayu kan salah satunya saya, jadi jalan aja. Progres juga jalan. Yang saya tahu di dalam konsorsium itu tidak ada mereka," tambahnya.
Baca Juga: Ini Penjelasan OIKN dan Grup Djarum soal Nama Perusahaan Tak Masuk Konsorsium Agung Sedayu
Meski tak masuk konsorsium tersebut, Bahlil menyebut ada kemungkinan keduanya akan berinvestasi di IKN setelah pembangunan tahap pertama selesai. Pihaknya belum mengumumkan karena masih dalam tahap pembicaraan.
"Iya waktu itu dalam pembicaraan iya. Karena saya itu kalau Kementerian Investasi saya akan ngomong yang sudah tereksekusi, kalau masih akan itu potensi," ujarnya.
Mengutip pemberitaan Kompas.TV sebelumnya, nama grup Djarum dan Wings dikabarkan tak lagi masuk dalam Konsorsium Agung Sedayu Group (ASG) yang akan berinvestasi di IKN.
Hal ini terungkap saat Otorita IKN menggelar konferensi pers capaian investasi di IKN, pada Jumat (29/12/2023). Saat itu tidak ada nama Djarum dan Wings dalam daftar 10 perusahaan di konsorsium ASG yang diumumkan OIKN.
Nama kedua grup konglomerat itu digantikan oleh Kawan Lama dan Alfamart. Nama Konsorsium ASG juga sudah berubah jadi Konsorsium Nusantara.
Baca Juga: Dibahas dalam Debat Capres, Jokowi Sebut Utang RI Masih Sesuai UU dan Lebih Rendah dari Tetangga
Pada rapat kerja OIKN bersama Badan Anggaran DPR RI di Jakarta, Senin (18/9/2023), terungkap jika Konsorsium ASG terdiri dari 10 perusahaan.
Yakni ASG milik Sugianto Kusuma (Aguan), Salim Group milik Anthony Salim, Sinarmas milik Franky Wijaya, Pulau Intan milik Pui Sudarto, dan Djarum milik Budi Hartono.
Selanjutnya ada Wings Group milik William Katuari, Adaro milik TP Rahmat/Boy Tohir, Barito Pacific milik Prajogo Pangestu, Mulia Group milik Eka Tjandranegara, dan Astra milik Jardine Cycle & Carriage Limited (50,11 persen) dan publik (49,89 persen).
Juru Bicara OIKN Troy Pantouw pun buka suara soal hal ini. Ia menyatakan, perusahaan dalam Konsorsium Nusantara justru bertambah, bukan berkurang. Yakni Kawan Lama dan Alfamart yang ikut masuk, sehingga totalnya ada 12 perusahaan.
Sedangkan soal nama konsorsium yang berubah, ia menyebut itu adalah keputusan internal mereka.
Baca Juga: 4 Bulan Beroperasi, LRT Jabodebek Layani 4,5 Juta Penumpang
"Bahwa itu internal konsorsium dan sesuai dengan kebutuhan untuk berkembang," kata Troy, Kamis (4/1/2024).
Sehingga 12 perusahaan dalam Konsorsium Nusantara adalah Agung Sedayu Group, Salim Group, Astra Group, Sinarmas Group, Kawan Lama Group, Mulia Group, Pulau Intan, Alfa Group (Alfamart), Barito Pacific, Adaro Group, Djarum Group, dan Wings Group.
"Semua tetap komit dan semangat di IKN," tegasnya.
Penulis : Dina Karina Editor : Iman-Firdaus
Sumber :