> >

Ini Penjelasan OIKN dan Grup Djarum soal Nama Perusahaan Tak Masuk Konsorsium Agung Sedayu

Ekonomi dan bisnis | 5 Januari 2024, 08:00 WIB
Ini Penjelasan OIKN dan Grup Djarum soal Nama Perusahaan Tak Masuk Konsorsium Agung Sedayu
Presiden Jokowi beserta sejumlah pengusaha kelas kakap seperti Aguan dari Agung Sedayu Group, Prajogo Pangestu dari Barito Pacific, dan Franky Widjaja dari Sinarmas saat groundbreaking Hotel Nusantara di IKN, Kamis (21/9/2023). (Sumber: Kementerian Investasi)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Nama grup Djarum dan Wings dikabarkan tak lagi masuk dalam Konsorsium Agung Sedayu Group (ASG) yang akan berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Konsorsium itu membangun Hotel Nusantara dan superblok Nusantara, yang proyeknya sudah berjalan. 

Hal ini terungkap saat Otorita IKN (OIKN) menggelar konferensi pers capaian investasi di IKN, pada Jumat (29/12/2023).

Saat itu tidak ada nama Djarum dan Wings dalam daftar 10 perusahaan di konsorsium ASG yang diumumkan OIKN. 

Nama kedua grup konglomerat itu digantikan oleh Kawan Lama dan Alfamart.

Nama Konsorsium ASG juga sudah berubah jadi Konsorsium Nusantara.

Pada rapat kerja OIKN bersama Badan Anggaran DPR RI di Jakarta, Senin (18/9/2023), terungkap jika Konsorsium ASG terdiri dari 10 perusahaan. 

Yakni ASG milik Sugianto Kusuma (Aguan), Salim Group milik Anthony Salim, Sinarmas milik Franky Wijaya, Pulauintan milik Pui Sudarto, dan Djarum milik Budi Hartono.

Baca Juga: Mahfud MD Tanya Gibran Siapa Investor IKN: Saya Dengar Ratusan Ribu Hektar Dikuasai Pengusaha

Selanjutnya ada Wings Group milik William Katuari, Adaro milik TP Rahmat/Boy Tohir, Barito Pacific milik Prajogo Pangestu, Mulia Group milik Eka Tjandranegara, dan Astra milik Jardine Cycle & Carriage Limited (50,11 persen) serta publik (49,89 persen).

Juru Bicara OIKN Troy Pantouw pun buka suara terkait hal tersebut.

Ia menyatakan, perusahaan dalam Konsorsium Nusantara justru bertambah, bukan berkurang.

Yakni Kawan Lama dan Alfamart yang ikut masuk, sehingga totalnya ada 12 perusahaan.

Sedangkan soal nama konsorsium yang berubah, ia menyebut itu adalah keputusan internal mereka. 

"Bahwa itu internal konsorsium dan sesuai dengan kebutuhan untuk berkembang," kata Troy seperti dikutip dari Kompas.com, Kamis (4/1/2024). 

Sehingga 12 perusahaan dalam Konsorsium Nusantara adalah Agung Sedayu Group, Salim Group, Astra Group, Sinarmas Group, Kawan Lama Group, Mulia Group, Pulau Intan, Alfa Group (Alfamart), Barito Pacific, Adaro Group, Djarum Group, dan Wings Group.

Baca Juga: Lazada Singapura PHK Ratusan Pegawai, Pesangon Lebih Rendah dari Shopee dan Grab

"Semua tetap komit dan semangat di IKN," tegasnya. 

Di sisi lain, pihak Djarum mengungkap jika mereka tidak pernah terlibat dalam investasi di IKN.

Corporate Communication Manager PT Djarum, Budi Darmawan menuturkan, pihaknya hanya membangun botanical garden di IKN sebagai tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).

Botanical garden itu nantinya akan menjadi ruang publik non-profit di IKN.

Proyek itu kini masih dalam tahap perancangan dengan target groundbreaking yang masih akan disesuaikan. 

Penulis : Dina Karina Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas.com, Kompas.tv


TERBARU