Grab Singapura PHK 1.000 Karyawan, Dikasih Pesangon, Insentif, hingga Laptop
Ekonomi dan bisnis | 21 Juni 2023, 14:07 WIBSINGAPURA, KOMPAS.TV- Badai PHK di perusahaan teknologi rupanya belum berakhir. Terbaru, Grab Holdings yang berbasis di Singapura mengumumkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 1.000 karyawannya.
Jumlah itu sekitar 11 persen dari total karyawan Grab dan menjadi PHK terbesar Grab sejak pandemi. Pada 2020 Grab memangkas 5 persen jumlah pegawainya saat itu atau 560 orang.
Pengumuman PHK ini disampaikan CEO Grab Holdings Anthony Tan lewat surat kepada para pegawainya.
Dilansir dari Techinasia, Anthony Tan mengatakan, PHK harus dilakukan untuk efisiensi perusahaan dan agar perusahaan tetap bisa beroperasi dalam jangka panjang.
Baca Juga: Kena PHK Tapi Tak Dapat Pesangon? Ini yang Harus Dilakukan| BTALK
"Saya paham bahwa tidak sedikit pun dari penjelasan ini dapat mendamaikan perasaan Anda saat ini. Kami berusaha sebaik mungkin untuk mengurangi beratnya beban rekan-rekan Grabbers yang akan berpisah dengan menyediakan dukungan finansial, profesional dan juga medis," kata CEO Grab Anthony Tan dalam memonya kepada karyawan, Selasa (20/6/2023).
Anthony menegaskan, perusahaan tidak mengambil jalan pintas dengan mem-PHK pegawainya. Berbagai cara lain juga sudah dilakukan agar Grab bisa menyesuaikan dengan perubahan cepat yang terjadi di pasar.
Di antaranya kemunculan aritificial inteligence (AI) dan naiknya biaya modal, sehingga berdampak pada persaingan bisnis perusahaan.
Hingga akhir 2022, Grab memiliki 9.942 karyawan. Setelah merugi dengan strategi "bakar duit" selama bertahun-tahun, Grab menargetkan bisa impas (breakeven) akhir tahun ini.
Baca Juga: Serikat Pekerja: PHK di 2023 Parah! Retail, Logistik Kena Semua | BTALK
Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti
Sumber :