El Nino Kian Dekat, BMKG Sudah Lapor Jokowi 2 Kali dan Kirim Peringatan ke Pemda Tiap 10 Hari Sekali
Ekonomi dan bisnis | 20 Juni 2023, 20:07 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan, potensi terjadinya El-Nino pada Semester 2 tahun 2023 sudah mencapai 80 persen. Hal itu berdasarkan pengamatan BMKG sampai dengan bulan Juni 2023.
Koordinator Bidang Analisis Variabilitas Iklim BMKG Supari HD menyatakan, pihaknya sudah dua kali mengirim surat kepada Presiden Joko Widodo, melaporkan potensi terjadinya El Nino yang semakin besar.
BMKG juga sudah menyurati sejumlah pemerintah daerah yang akan terdampak paling parah El Nino untuk menyiapkan langkah antisipasi.
“Februari kirim surat ke Presiden, laporan La Nina 2022 dan prospek El Nino di Semester 2 tahun ini. Bulan Juni juga mengirim lagi laporan kedua ke Presiden,” kata Supari dalam diskusi virtual yang digelar Ombudsman, Selasa (20/6/2023).
Baca Juga: El Nino Dapat Picu Karhutla dan Kekeringan, BNPB Imbau Pemda Bentuk Satgas Khusus
“Kami juga rutin setiap 10 hari sekali mengirimkan peringatan ke Gubernur waspada peringatan El Nino,” tambahnya.
Supari menjelaskan, mulai Juni ini Indonesia memasuki musim kemarau di mana curah hujan akan rendah. Dengan adanya El Nino, curah hujan akan semakin rendah.
Ia menyebut bahwa curah hujan pada Agustus-September-Oktober 2023 diprediksi akan berada pada kategori bawah normal, terutama wilayah Sumatera, Jawa-Bali-NTB-NTT, sebagian Kalimantan, dan sebagian Sulawesi.
“Sebagian daerah bahkan mengalami hujan kategori sangat rendah (< 20 mm/bulan)” ucapnya.
Dari kajian BMKG dan para ahli, El Nino tahun ini akan berlangsung dalam level moderat. Karena baru mulai di Semester 2 atau mulai bulan Juni.
Penulis : Dina Karina Editor : Fadhilah
Sumber :