Tak Setuju Ajang WSBK Mandalika Dihapus, Gubernur NTB: UMKM di Daerah Untung
Ekonomi dan bisnis | 16 Juni 2023, 12:35 WIBMATARAM, KOMPAS.TV - Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah menanggapi rencana dihapusnya perhelatan World Superbike (WSBK) di Sirkuit Mandalika karena menyebabkan kerugian hingga Rp100 miliar.
Ia meminta PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) dan PT Mandalika Grand Prix Association (MGPA) untuk tidak melihat soal untung dan rugi dari penyelenggaraan sebuah event.
"Mestinya ya dari awal teman-teman ITDC dan MGPA ini sadar. Kalau dilihat event penyelenggaraannya pasti rugi. Tapi keseluruhan dampaknya mesti juga dihitung," kata Zulkieflimansyah di Mataram, Kamis (15/6/2023) seperti dikutip dari Antara.
Ia tidak setuju dengan rencana penghapusan WSBK, karena menurutnya keberadaan event baik WSBK maupun MotoGP di Mandalika sangat dirasakan dampaknya bagi daerah dan masyarakat.
Baca Juga: Bikin Rugi Rp100 Miliar, Balapan World Superbike bakal Dihapus dari Sirkuit Mandalika
"Kalau penyelenggaraan event awal-awal pasti rugi, enggak ada event di awal-awal pasti untung. Makanya kalau bisa duduk kembali dibahas dan jangan jadikan ini sebagai beban," ujarnya.
"Kan kesannya ITDC dan MGPA tidak hanya WSBK tapi MotoGP juga enggak usah, supaya mereka konsentrasi di Bali saja karena uang-nya banyak," ujarnya.
Mantan anggota DPR RI ini mengatakan, tidak ingin perhelatan WSBK dan MotoGP dilihat dari sisi bisnis pemerintah. Tetapi harus juga dilihat dari dampaknya secara luas dari kegiatan tersebut.
"Kalau hanya lihat semata event-nya saja, enggak akan untung. Masa setiap kegiatan yang enggak untung kita langsung hentikan. Tapi coba lihat di sisi lain hotel untung, UKM dan UMKM tumbuh dan hidup, pengusaha untung. Kita orang daerah ini melihat opportunity buat kita," tuturnya.
Baca Juga: Pengembangan Kawasan Mandalika Punya Utang Rp4,6 Triliun, ITDC Ajukan Penyertaan Modal Negara
Menurut dia, ITDC dan MGPA perlu mengingat bahwa pembangunan Sirkuit Mandalika adalah berkat dan dorongan dari Presiden Jokowi.
Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Antara