> >

Misi Promotor Prambanan Jazz Putar Uang di Daerah, Minta Pemerintah Perhatikan Pajak Koporasi

Ekonomi dan bisnis | 17 Mei 2023, 06:40 WIB
CEO Prambanan Jazz Festival Anas Alimi saat menyampaikan keterangan dalam program Kompas TV, Selasa (16/5/2023) malam. (Sumber: Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - CEO Prambanan Jazz Festival Anas Alimi mengkritik aturan perpajakan pemerintah yang dinilai masih memberatkan kalangan promotor untuk mendatangkan artis internasional ke daerah.

Hal tersebut disampaikan Anas seiring meningkatnya euforia konser di Indonesia dengan kedatangan artis internasional seperti Blackpink dan Coldplay.

Anas meminta pemerintah perlu memperhatikan pajak korporasi untuk gelaran konser. Aturan saat ini disebutnya tidak mendukung pemerataan konser musik internasional ke daerah-daerah.

"Ini (pajak korporasi) saya pikir perlu pemerataan dari pemerintah pusat, karena ini tergantung perda. Kalau mahal kan promotor yang ingin memeratakan artis dunia jadi mikir, kan. Ini perlu disampaikan,” kata Anas dalam program “Business Talk” Kompas TV, Selasa (16/5/2023) malam WIB.

Baca Juga: Cerita Penggemar Jelang War Tiket Konser Coldplay di Jakarta: Cuti Kerja hingga Pasrah

Festival Prambanan Jazz yang dibesut promotor Anas sendiri disebut hendak menyalurkan perputaran uang konser ke daerah. Konser musisi internasional disebutnya dapat menjalankan perputaran uang yang besar mengingat penikmat konser yang cenderung royal.

“Jadi bagaimana perputaran uang (konser) agar tidak hanya berputar di Jakarta. Saya malah membayangkan kalau Coldplay diadakan di Mandalika ini keren banget,” kata Anas.

Terkait ekosistem pendukung untuk promotor, hal senada diungkapkan Direktur Dyandra Global Edutainment Febrina Sibuea. Direktur promotor yang mengundang artis K-Pop ke Indonesia ini berharap industri pertunjukan di Indonesia semakin didukung.

"Kita berharap ke depannya industri konser ini bisa semakin baik dan didukung semua pihak,” kata Febrina.

Febrina menuturkan, konser artis-artis internasional yang didatangkan ke Indonesia dapat menimbulkan trickle-down effect ke berbagai subsektor ekonomi kreatif. 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU