Malam Lailatulqadar: Apakah Harus Melihat Keajaiban untuk Dapat Keutamaannya?
Kalam | 22 April 2022, 04:40 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan, umat muslim dianjurkan untuk menyambut malam Lailatulqadar.
Pemerintah menetapkan 1 Ramadan 1443 Hijiriah pada 3 April 2022, sehingga pada 22 April, bulan Ramadan sudah menginjak hari ke-20.
Di beberapa riwayat, malam Lailatulqadar sering digambarkan sebagai malam yang penuh keajaiban.
Pasalnya, pada malam Lailatulqadar, Malaikat akan berbondong-bondong turun ke bumi untuk mengatur segala urusan yang ditetapkan Allah SWT.
Melansir laman Kemenag, beberapa ciri-ciri malam Lailatulqadar yakni:
1. Sedikitnya suara gonggongan anjing dan suara keledai
2. Menjadi tawarnya air asin (air laut).
3. Melihat semua makhluk bersujud kepada Allah SWT
4. Mendengar segala sesuatu berzikir kepada Allah dengan lisan.
Baca Juga: Ciri-ciri Malam Lailatulqadar Menurut Para Ulama, Ada Fenomena Alam Ini
5. Malam itu malam yang terang dan bercahaya
6. Pada pagi harinya matahari jernih dan terang
Lantas, apakah harus menjumpai keajaiban untuk mendapat keutamaan malam Lailatulqadar?
Mengenai hal ini, ada perbedaan pandangan antara para ulama madzhab Al-Malikiyah dan madzhab Al-Syafi'iyah.
Dalam buku 'Jaminan Mendapat Lailatul Qadar' oleh Ahmad Sarwat, setidaknya ada dua pendapat mengenai apakah seseorang harus merasakan tanda malam Lailatulqadar untuk mendapatkan keutamaannya.
Penulis : Dian Nita Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV