Cara Mudah Bangunkan Anak-anak Saat Sahur Selama Bulan Ramadan
Panduan | 6 April 2022, 03:15 WIBSOLO, KOMPAS.TV — Membangunkan anak untuk sahur di bulan Ramadan jadi aktivitas menantang bagi orang tua. Pasalnya, buah hati harus bangun lebih pagi dari biasanya.
Tak jarang, anak-anak yang dibangunkan akan merasa marah hingga menangis karena tidur lelapnya terganggu.
Nah, agar si kecil bisa bangun sahur dengan senang. Berikut ini cara mudah bangunkan anak-anak saat sahur selama bulan Ramadan yang dirangkum KOMPAS.TV dari beberapa sumber:
1. Beri tahu anak soal sahur dan Ramadan
Menurut Psikolog Keluarga Ayoe Soetomo, hal yang pertama perlu dilakukan oleh orang tua adalah perlunya memberitahu anak-anak seputar sahur dan Ramadan sejak jauh-jauh hari.
Hal tersebut penting dilakukan agar anak sudah mempersiapkan diri dan tahu dirinya harus bangun lebih pagi agar kuat berpuasa.
Baca Juga: Bolehkah Berdandan Saat Puasa Ramadan? Simak Penjelasannya
"Sebaiknya ajak anak mengetahui puasa Ramadan dari jauh-jauh hari atau beberapa hari sebelum puasa agar anak tidak sulit bangun sahur," kata Ayoe seperti dikutip dari Antara, Rabu (6/4/2022).
Tak hanya itu, berbincanglah dengan buah hati bahwa sebentar lagi umat muslim akan melaksanakan puasa Ramadan yang melibatkan aktivitas sahur. Jelaskan apa kegunaan sahur, juga jam berapa dia harus bangun selama bulan puasa.
2. Atur jadwal tidur anak
Jika anak sudah siap dan bersemangat untuk puasa, aturlah jam tidur agar anak tidak lebih mudah dibangunkan pada dini hari.
Dia menyarankan orangtua untuk mulai mengenalkan puasa pada anak sejak usia empat tahun.
Dilansir dari Sleep Foundation, berikut adalah durasi tidur yang sebaiknya diterapkan oleh anak:
3-5 tahun: 10-13 jam
6-13 tahun: 9-11 jam
14-17 tahun: 8-10 jam
3. Tanyakan makanan yang diinginkan anak saat sahur
Agar anak lebih tertarik dan bersemangat untuk belajar beribadah selama Ramadhan, libatkan juga anak dalam diskusi soal menu makan sahur. Hal ini bisa diobrolkan sebelum anak terlelap tidur.
"Biar tidak sulit, dari malam sudah ajak ngobrol, 'besok kita sahur ya jadi harus bangun pagi'. Atau ajak bantu siapkan menu masakan, lalu tanya mau menu apa," katanya.
Selain itu juga, orangtua bisa menyajikan makanan favorit anak saat sahur agar anak bisa lebih semangat.
4. Bangunkan anak dengan lembut
Bangunkan anak dengan cara yang lembut. Saat waktunya sahur, orangtua bisa mencium si kecil sambil membangunkannya.
Jika masih belum beranjak dari tidur, orangtua bisa menggendong anak perlahan sambil posisikan duduk. Hal itu dilakukan supaya anak lebih segar. Selain itu, si kecil juga bisa diajak untuk mencuci wajahnya sebelum sahur, lalu tuntunlah ke meja makan.
Hal yang perlu jadi catatan, saat membangunkan si kecil, sebaiknya orangtua tidak terpancing emosi. Tak hanya bisa mengurangi esensi berpuasa, si kecil pun bisa merasa terpaksa atau kapok bila dibangunkan dengan cara dimarahi atau dibentak.
5. Buat Ramadan menjadi menyenangkan
Satu hal lain yang tidak boleh dilupakan orangtua adalah mengasosiasikan puasa dan bulan Ramadan sebagai kegiatan yang menyenangkan karena ada aktivitas seperti shalat tarawih berjamaah di rumah atau buka puasa bersama di rumah bersama orangtua.
Dengan demikian, menjalankan puasa tidak menjadi beban berat bagi anak dan mereka bisa menjalaninya dengan riang gembira.
Baca Juga: Sering Buang Air Kecil alias Kencing Setelah Sahur, Apakah Berbahaya?
Penulis : Nurul Fitriana Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV