Suami Istri Belum Mandi Junub saat Imsak Tiba, Bolehkah Berpuasa? Ini Kata Dosen IAIN Surakarta
Panduan | 23 April 2021, 22:00 WIBSOLO, KOMPAS.TV- Mandi wajib diharuskan bagi umat Islam setelah berhubungan badan atau perempuan yang menyelesaikan masa haidnya. Umat Islam harus melakukan mandi wajib setelah berhadas besar agar kembali suci.
Saat bulan puasa, kapan waktu yang tepat untuk mandi junub, bolehkah mandi wajib ini dilakukan setelah sahur?
Apakah mandi junub atau kondisi junub ketika sudah memasuki waktu subuh, apakah tetap sah puasanya?
Menurut akademisi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta, Dr. H. Syamsul Bakri, S.Ag., M.Ag. ada sebuah hadis yang menjelaskan tentang apa yang dilakukan Rasulullah SAW ketika memasuki waktu Subuh dalam keadaan junub.
Baca Juga: Ini Hukumnya Lupa Mandi Junub Saat Ramadan, Batalkah Puasanya?
Ia menjelaskan, Rasulullah SAW ketika itu sudah memasuki waktu fajar atau waktu subuh, dan Rasulullah dalam keadaan junub, maka kemudian Rasulullah melakukan mandi junub dan melanjutkan puasa.
Artinya, kondisi junub bukanlah merupakan syarat sahnya puasa. Kondisi junub juga tidak membatalkan puasa, baik junub karena hubungan suami istri maupun junub karena bermimpi, dan lainnya.
“Jadi ketika seseorang dalam kondisi junub dan sudah memasuki waktu subuh, maka puasanya tetap sah. Bahkan, jika kondisi junub itu sampai siang di bulan Ramadan, puasanya juga tetap sah,” papar Syamsul Bakri dikutip dari program Tribunnews - Tanya Ustaz.
Akan tetapi, kata Syamsul Bakri, orang tersebut berdosa karena tidak melaksanakan Salat Subuh.
“Kesimpulannya, tidak ada masalah jika seseorang dalam kondisi junub tetap melakukan atau melaksanakan ibadah puasa,” ungkapnya.
Baca Juga: Bolehkah Mandi Wajib atau Mandi Junub Setelah Imsak? Begini Penjelasan Buya Yahya
Niat dan tata cara mandi junub
Niat dan tata cara mandi wajib merupakan hal yang perlu diketahui untuk membersihkan diri dari hadas besar.
Tata cara mandi wajib yakni membasuh seluruh tubuh menggunakan air yang diawali niat. Niat mandi wajib merupakan hal yang membedakan mandi wajib dengan mandi biasa.
Nawaitu Ghusla Lifrafil Hadatsil Akbari Fardhan Lillahi Ta'aala
Artinya: Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadas besar fardu karena Allah Taala.
Tata Cara Mandi Wajib
1. Niat.
2. Mendahulukan mengambil air wudu, yakni sebelum mandi disunatkan berwudu terlebih dahulu.
3. Menghadap kiblat sewaktu mandi dan mendahulukan bagian kanan dari pada kiri.
Penulis : Gading Persada Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV