> >

Mana yang Lebih Baik, Salat Magrib Dulu atau Berbuka Puasa? Ini Anjuran Rasulullah

Panduan | 16 April 2021, 16:03 WIB
Ilustrasi mencicipi kurma untuk berbuka puasa di bulan Ramadan. (Sumber: shutterstock via Kompas.com)

SOLO, KOMPAS.TV - Umat Islam di seluruh dunia diwajibkan menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadan.

Puasa atau disebut juga shaum merupakan aktivitas menahan diri dari makan dan minum serta perkara-perkara yang membatalkan mulai terbitnya fajar (imsak Subuh) hingga terbenamnya matahari (Magrib).

Nabi Muhammad SAW pun menganjurkan umatnya ketika berpuasa untuk menyantap sahur dan berbuka puasa. Dalam sebuah hadits dari Annas, Nabi bersabda, 

"Bersantap sahurlah kalian, sebab dalam sahur itu terdapat berkah."

Baca Juga: Rekomendasi Minuman Segar Cocok untuk Buka Puasa: Sop Buah hingga Es Campur Tape

Dalam praktiknya, kebiasaan banyak orang, mendekati waktu Magrib mereka akan sibuk menatap jam menanti masuknya waktu berbuka. Sebagian orang akan berbuka dengan kolak atau yang manis-manis dahulu, lalu Salat Magrib.

Sementara sebagian lainnya akan menyelesaikan makannya dahulu, setelah itu baru menunaikan Salat Magrib. Tapi tak sedikit pula ada juga yang mendahulukan Salat Magrib baru kemudian berbuka puasa.

Dari dua hal tersebut, sebenarnya mana yang lebih utama? Rasullah sendiri dalam dua hadistnya mengatakan:

Pertama, lebih utama menyegerakan berbuka
 "Bukhori- Muslim meriwayatkan dari Sahl bin Sa'd bahwa Rasulullah bersabda: 'Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka mau menyegerakan berbuka." (HR Imam Bukhori dan Imam Muslim)

Kedua, dahulukan makan

Hadits dari Anas ra. "Jika makan malam telah tersajikan, maka dahulukan makan malam terlebih dahulu sebelum sholat Magrib Dan tak perlu tergesa-gesa dengan menyantap makan malam kalian.” (HR Imam Bukhori dan Imam Muslim)

Baca Juga: Jadwal Imsak, Buka Puasa, dan Salat untuk Wilayah Banyuwangi Selama Ramadan 1442 H

Seperti juga diberitakan Tribunnews, Jumat (16/4/2021), dari kedua hadits tersebut dapat dipetik arti bahwa Islam menghargai hajat atau kebutuhan manusia.

Nabi Muhammad SAW mengajarkan umatnya agar berkonsentrasi saat beribadah. Sehingga ketika seorang muslim dihadapkan antara ibadah dan kebutuhan pokok (makan), maka mendahulukan makan.

Itu menjadi upaya agar ketika salat, tidak terbayang hidangan yang ada di meja makan. Dalam hadits yang lain dijelaskan:

“Tidak ada sholat ketika makanan telah dihidangkan, begitu pula tidak ada sholat bagi yang menahan ingin kencing atau buang air besar.” (HR Imam Muslim)

Demikian anjuran Nabi Muhammad SAW antara mendahulukan berbuka atau sholat maghrib terlebih dahulu.

Baca Juga: Raja Arab Saudi Bagikan 15 Ton Kurma untuk Program Buka Puasa di Indonesia

Penulis : Gading Persada Editor : Eddward-S-Kennedy

Sumber : Kompas TV


TERBARU