Tips Nyaman dan Lancar Puasa di Bulan Ramadan bagi Penderita Mag
Kesehatan | 9 April 2021, 20:16 WIBSOLO, KOMPAS.TV - Puasa di bulan Ramadan adalah kewajiban bagi umat Islam. Namun, tak semua orang memiliki kondisi tubuh yang baik untuk melaksanakan kewajiban ini.
Salah satunya adalah para penderita mag. Para penderita mag tak boleh melewatkan waktu makan, sedangkan puasa mengharuskan orang untuk menahan lapar dan dahaga lebih dari 12 jam.
Meski begitu, kondisi ini bukan menjadi penghalang untuk menjalankan puasa. Penderita mag tetap dapat berpuasa dengan memerhatikan pola makan.
Baca Juga: 5 Tips Agar Keuangan Anda Aman dan Tidak Terjebak Konsumerisme Saat Bulan Ramadhan
Berikut beberapa tips bagi penderita mag yang hendak menjalani puasa di bulan Ramadan.
1. Makan Secukupnya
Saat sahur, sebaiknya penderita mag menghindari makanan yang sulit dicerna. Makanan yang sulit dicerna, antara lain daging sapi, sayuran dan buah mentah, makanan manis, teh, kopi, serta makanan berminyak.
Perhatikan pula kualitas makanan yang dikonsumsi saat sahur. Ini juga perlu diperhatikan untuk menu berbuka puasa.
Sebaiknya awali berbuka puasa dengan makanan yang ringan. Setelah itu boleh mengonsumsi makanan berat, tapi dengan jumlah secukupnya.
Perlu diperhatikan, puasa sering membuat orang kalap makan saat malam. Namun, porsi makan malam sebaiknya tetap seperti biasa.
Jangan memindahkan porsi makan siang ke waktu buka puasa dan makan malam.
2. Hindari Makanan Tertentu
Penderita mag mestinya selalu menghindari makanan yang memicu asam lambung berlebih seperti makanan asam dan pedas, terutama saat puasa bulan Ramadan. Karena itu, kurangi penggunaan bahan tambahan atau bumbu perangsang, seperi cabai, lada, cuka, dan asam.
Hindari pula makanan tertentu, seperti sawi, kol, nangka, pisang ambon, kedondong, minuman bersoda, dan buah yang dikeringkan.
Makanan berlemak, kue tar, cokelat dan keju juga jadi termasuk dalam jenis makanan yang sebaiknya tak dikonsumsi. Makanan-makanan seperti ini sulit dicerna dan memperlama pengosongan lambung.
Lalu, sebaiknya keluarkan pula beberapa sumber karbohidrat dari daftar menu makan, seperti beras ketan, mi, bihun, talas, ubi singkong, dan jagung. Perhatikan pula pilihan minuman. Hindari meminum kopi, sari buah sitrus, dan susu full cream.
Baca Juga: Ramadan 2021 Tinggal Menghitung Hari, Ini Tips Biasakan Bangun Sahur agar Tak Kesiangan
3. Jangan Tidur Setelah Makan
Rasa kantuk biasanya kerap muncul setelah makan sahur. Hal ini merupakan kondisi normal.
Meski begitu, usahakan tidak segera tidur setelah sahur. Soalnya, tidur setelah makan dapat memicu sakit maag hingga sakit gerd yang membahayakan.
Cobalah tidur dengan posisi setengah duduk, bila rasa kantuk menyerang hebat. Dengan posisi ini, posisi kepala dan bahu tetap lebih tinggi dari perut.
Gunakan tumpukan bantal untuk menyangga kepala dan bahu. Hal ini dapat membantu mencegah makanan naik kembali ke kerongkongan.
4. Pilih Menu Makan yang Tepat
Ada banyak alternatif menu makan di luar makanan dan minum yang berbahaya bagi penderita mag. Pisang, melon, dan buah-buahan yang tidak asam bisa jadi pilihan saat buka puasa.
Untuk makanan berat, lauk rendah lemak seperti ikan dan daging ayam juga bisa jadi menu yang tepat. Di luar itu, oatmeal, sayur-sayuran, kacang-kacangan, susu, dan susu kedelai bisa menjadi pilihan menu makan yang baik.
Penderita maag juga disarankan untuk mengolah makanan dengan cara direbus, dipanggang, atau dikukus. Hindari pengolahan makanan dengan menggoreng agar kadar minyak dalam makanan tidak tinggi.
Baca Juga: Tips Puasa Saat Pandemi Sesuai Anjuran Protokol Kesehatan
5. Kelola Stres
Untuk menjaga badan tetap sehat selama puasa, penderita mag juga harus mampu mengelola stres atau mengendalikan emosi.
Usahakan beristirahat sejenak dan melakukan relaksasi seperti latihan pernapasan hingga yoga, jika merasa lelah dan stres.
Namun, apabila gejala mag tetap menyerang, ada baiknya melakukan konsultasi kepada dokter. Sebabnya, konsumsi obat sesuai resep dokter juga dapat membantu dapat mengendalikan kadar asam yang berlebih pada lambung.
Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV