Sri Mulyani: Kita Ingin Kerja Erat dengan Pemda, Bangun Kembali Kegiatan Ekonomi
Ekonomi dan bisnis | 27 Juli 2020, 15:35 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Imbas pandemi Covid-19 terhadap kegiatan perekonomian nasional sangat signifikan.
Untuk melakukan pemulihannya, pemerintah pusat tak bisa bekerja sendirian.
Ia memerlukan peran pemerintah daerah agar proses pemulihan ini dapat cepat terlaksana.
Baca Juga: Ini Alasan Jokowi Tunjuk Erick Thohir Komandani Komite Pemulihan Ekonomi dan Penanganan Corona
Dalam upaya pemulihan ekonomi Indonesia itulah pemerintah menetapkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Sasaran kebijakannya tak lain adalah masyarakat Indonesia secara luas. Untuk kebijakan terbarunya adalah terkait pinjaman PEN Daerah dan Penempatan Dana di Bank Pembangunan Daerah (BPD).
“Kami sudah melakukan kajian yang dilakukan oleh PT SMI dan Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK) untuk provinsi dan daerah lain yang mengalami pukulan sangat dalam seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Barat, Sulawesi Selatan, Bali, dan Sumatera Utara. Semuanya mengalami kondisi tertekan berat terutama sektor pariwisatanya merosot tajam, kegiatan perdagangan pariwisata, hotel, restoran mengalami penurunan yang sangat tajam," ujar Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, dalam keterangan tertulisnya, Senin (27/7/2020).
Pemerintah melalui APBN TA 2020 telah mengalokasikan total dana sebesar Rp 695,2 triliun dan khusus dukungan untuk pemerintah daerah adalah sebesar Rp23,7 triliun yang terdiri dari Dana Insentif Daerah (DID) tambahan pemulihan ekonomi sebesar Rp 5 triliun dan cadangan DAK fisik sebesar Rp 8,7 triliun.
Baca Juga: Pemerintah Bentuk Tim Pemulihan Ekonomi dan Penanganan Covid-19, Ini Alasannya Kata Airlangga
Adapun untuk penyediaan fasilitas pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) bagi pemerintah daerah adalah sebesar Rp 10 triliun.
Penulis : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV