Adian: Aneh Negara Keluarkan 3,7 Triliun untuk 6.200 Orang yang Tidak Tahu dari Mana Asal Usulnya
Bumn | 26 Juli 2020, 11:33 WIB"Lucu dan aneh bagi saya kalau negara mengeluarkan Rp 3,7 triliun setiap tahun untuk 6.200 orang yang rakyat tidak tahu bagaimana cara rekrutmennya dan dari mana asal usulnya," sambung Adian.
Mantan aktivis 98 itu juga menjawab tudingan yang menyebutnya tak paham budaya korporasi, terutama di perusahaan negara.
"Arya Sinulingga selaku Staf Khusus Menteri BUMN menyatakan bahwa saya, Adian Napitupulu, tidak mengerti tentang korporasi. Selanjutnya, Arya katakan bahwa dalam budaya korporasi tidak pernah ada lowongan Direksi dan Komisaris yang dipublikasikan terbuka," ujar Adian.
Menurutnya, sudah wajar jika proses seleksi perusahaan negara haruslah melalui proses yang terbuka, yang artinya rangkaian rekrutmennya diumumkan ke publik.
Adian pun menyinggung pernyataan Arya Sinulingga soal transparansi pembukaan lowongan komisaris BUMN yang diumumkan ke publik yang dinilai tak lazim.
Baca Juga: Disebut Tak Paham Corporate, Adian: Perusahaan BUMN Bukan Badan Intelijen Kenapa Harus Tertutup
Kata Adian, pembukaan lowongan jabatan direksi dan komisaris sebuah perusahaan sudah lazim terjadi. Contohnya lowongan yang dibuka oleh Perusda Pasar Surya, PT Patralog, PT Bank Jatim dan PT Jateng Petro Energi.
“Dari contoh di atas maka pernyataan bahwa tidak pernah ada lowongan direksi atau komisaris corporate yang di umumkan terbuka tentu sebuah kesalahan besar atau sok tahu yang sangat akut,” ucap Adian.
Menurut Adian, masih banyak perusahaan lain non-swasta yang menerapkan keterbukaan dalam seleksi jabatan komisaris.
Penulis : Idham-Saputra
Sumber : Kompas TV