> >

Kenaikan Cadangan Devisa Indonesia, Pemerintah Bisa Jaga Stabilitas?

Kompas bisnis | 9 Juli 2020, 11:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.TV – IHSG pagi ini bergerak di level psikologis 5.000. Jika dipantau, saham perbankan banyak disasar oleh pasar.

Tercatat untuk BBCA  dan BBRI mencatatkan penguatan. Untuk BBCA, melami penguatan 3,51%, sedangkan untuk BBRI mengalami penguatan  5,28%.

Beberapa sentimen memang mempengaruhi IHSG sejak kemarin bahkan sampai hari ini.

Berdasarkan hasil pantauan tim Kompas TV. Pertama, terkait dengan hasil rilis  BI terkait dengan kenaikan cadangan devisa negara per Juni. Ada kenaikan dari 130,5 dollar AS  menjadi 131,7 dollar dollar AS.

BI juga menyebut dengan jumlah tersebut sama dengan pembiayaan 8,4 bulan impor atau 8,1 bulan impor dan pembiayaan utang luar negeri pemerintah.

Cadangan devisa yang naik diasumikan pemerintah bisa menjaga stabilitas dan juga ketahanan di sektor eksternal dan juga makro ekonomi atau pun keuangan.

Tentunya dengan situasi seperti ini, tidak hanya mengerek IHSG, tetapi juga kondisi rupiah.

Sentimen yang kedua terkait dengan  penanganan covid-19 di Indonesia, pemerintah sudah memberikan beberapa stimulus melalui program pemulihan ekonomi nasional. Pada program tersebut terdapat  penempatan dana Rp 30 triliun kepada bank-bank BUMN atau Himbara.

Menteri BUMN telah menyebutkan dari Rp 30 triliun yang disalurkan melalui kredit untuk usaha kecil dan menengah sudah disalurkan Rp 11 triliun.

Baca Juga: Terkait Kasus Maria Pauline, Kenali Apa Itu Letter of Credit

Penulis : Fransiska-Wijayanti

Sumber : Kompas TV


TERBARU