Pandemi Corona, Ekonomi Indonesia Memasuki Fase Terberat
Kompas bisnis | 17 Juni 2020, 14:17 WIBKOMPAS.TV - Ngos-ngosan, ini adalah "new normal" untuk Ekonomi Indonesia di tahun 2020
Mulai dari pajak sulit diungkit, Covid-19 mengimpit, utang jadi jalan pintas hingga ekonom meminta pemerintah lebih awal memitigasi aroma resesi agar pemulihan ekonomi tidak jalan di tempat.
Skenario buruk ekonomi sudah bukan lagi bayangan.
Ekonomi Indonesia saat ini, mulai melangkah ke fase terberat salah satu indikatornya dari angka penerimaan negara yaitu pajak dan utang.
Akhir Mei 2020, realisasi pajak baru 444,6 triliun rupiah, jauh dari target APBN 1.254 triliun rupiah, bahkan turun 10% secara tahunan.
Pajak sulit diungkit, jalan operasional negara kian sempit, utang jadi keniscayaan, jalan keluar,
Masih memakai Data Kementerian Keuangan, realisasi utang pemerintah di waktu yang sama sudah 360,7 triliun rupiah, naiknya sampai 123% secara tahunan.
New normal dunia bukan hanya dari kebiasaan kesehatan, new normal ekonomi adalah saat semua negara di dunia diprediksi tumbuh negatif.
Tetapi langkah harus diayun, anggaran 2021 mulai dirancang matang, Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede juga menghitung ekonomi dengan pesimistis, kuartal II Indonesia akan tumbuh -2 sampai 3 persen, sedangkan sampai akhir tahun 0% sampai 0,5%
Selama ini, Jawa menyumbang pertumbuhan ekonomi sampai 50%, lebih separuhnya berasal dari konsumsi wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya dengan nilai 5.000 triliun rupiah.
Pajak sulit digapai, utang jadi jalan pintas, pelaku pasar modal meminta pemerintah tetap berhati-hati dan belajar pada pengalaman buruk Amerika Serikat.
Kecepatan pemulihan ekonomi akan bergerak sejajar dengan keberhasilan pemerintah menekan laju Covid-19, Ekonom dan Dunia usaha juga meminta pemerintah lebih cepat memitigasi potensi resesi agar efek domino dapat segera dihindari.
Penulis : Anjani-Nur-Permatasari
Sumber : Kompas TV