> >

Sri Mulyani Ungkap Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II 2020 Minus 3,1% Imbas Covid-19 Meluas ke Jatim

Kebijakan | 16 Juni 2020, 15:22 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (4/7/2017). (Sumber: KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG)

JAKARTA, KOMPAS TV - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II Tahun 2020 berada di level minus 3,1%.

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi dalam negeri yang semakin melorot akibat dampak wabah virus corona atau Covid-19 yang semakin meluas hingga ke Jawa Timur atau Jatim.

Sri Mulyani mengakui dampak virus corona atau Covid-19 terhadap ekonomi dalam negeri terasa lebih dalam pada periode tersebut dibanding kuartal sebelumnya. 

Baca Juga: Presiden Joko Widodo Minta Pertumbuhan Ekonomi Tidak Merosot

“April sudah terjadi pelemahan ekonomi, masuk ke Mei drop makin dalam. Karena penyebaran Covid-19 sudah melebar tidak hanya di DKI Jakarta, tapi juga di Jawa Timur sudah menjadi pusat penyebaran,” kata Sri Mulyani dikutip dari Kontan.co.id, Rabu (20/5).

Sri Mulyani menuturkan, pada Mei lalu konsumsi rumah tangga sebagai penyumbang PDB terbesar merosot.

Tak hanya itu, dari sisi perdagangan baik impor maupun ekspor pun diprediksi melemah pada kuartal II-2020.  

Angka pertumbuhan ekonomi tercatat minus 3,1% ini sejalan dengan prakiraan lembaga internasional yang meramal ekonomi Indonesia akan ada di kisaran minus 3% sampai minus 6%.

Baca Juga: Sri Mulyani: Biaya Penanganan Corona Capai 677,2 Triliun

Proyeksi Menkeu Sri Mulyani itu lantas lebih rendah daripada pencapaian produk domestik bruto (PDB) kuartal I-2020 sebesar 2,97%. 

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor pada Mei hanya US$ 8,44 miliar atau rekor terendah sejak 2009. 

Penulis : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU