Kian Melejit, Harga Emas Antam Sentuh Rekor Rp 919.000 Per Gram!
Kompas bisnis | 25 Maret 2020, 10:16 WIBKOMPAS.TV - Di tengah pandemi corona, harga emas atau logam mulia Antam menyentuh rekor Rp 919.000 per gram.
Penguatan menyusul harga emas dunia yang juga kian melambung.
Sejak awal tahun harga emas atau logam mulia Antam tak henti-hentinya mencatatkan rekor.
Memasuki tahun 2020 di level Rp 700.000-an per gram, kemudian semakin menguat menembus Rp 800.000, hingga akhirnya pekan ini mantap berada di atas Rp 900.000-an, tepatnya Rp 919.000 per gram.
Baca Juga: Harga Emas Antam Kembali Tembus Rekor Tertinggi: Rp 919.000 per Gram
Tren ini mengekor harga emas dunia yang kini berada di 1.600-an Dollar AS per-ons troy.
Namun, ada yang berbeda dengan kondisi ketidakpastian global kali ini.
Pemicunya adalah pandemi virus corona.
Dampaknya sangat sulit terukur dan tak bisa diperkirakan ke mana arahnya.
Berbeda dengan pemicu lainnya seperti perang dagang.
Secara garis besar tren harga emas menguat.
Hal ini seiring dengan mulai meratanya ditemukan kasus positif corona di beberapa negara dan pembatasan mobilitas warga dunia.
Pasar pun mulai khawatir.
Tetapi ada fluktuasi harga emas dalam 3 bulan terakhir ini .
Harga emas sempat turun.
Sejumlah analis menyebutkan pasar lebih merasa aman untuk memegang dana tunai dibandingkan dengan emas karena ada penurunan tajam harga emas dunia di pekan ke dua dan ke tiga bulan Maret ini.
Pasar belum yakin dengan langkah stimulus negara-negara di dunia seperti Amerika Serikat untuk mengatasi dampak ekonomi dari virus corona.
Langkah investor berburu dana tunai ini tercermin dengan menguatnya mata uang Dollar AS.
Baca Juga: Rupiah, Antara Ekonomi dan Memerangi Corona
Kurs rupiah melemah 19% dalam sebulan terakhir dan nyaman berada di atas 16.000 per dollar AS.
Harga emas masih berpeluang naik.
Emas akan kembali diburu sebagai lindung nilai jangka panjang.
Faktor lainnya adalah jaring pengaman dari seretnya ekonomi gara-gara corona.
Ke depan kita masih akan lihat bagaimana lika-liku pergerakan emas.
Penulis : Anjani-Nur-Permatasari
Sumber : Kompas TV