Korea Selatan Berminat Investasi di Ibu Kota Negara Baru
Kompas bisnis | 26 Februari 2020, 10:45 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Upaya mencari investor untuk pembangunan Ibu Kota baru masih terkendala.
Hingga kini belum ada investor swasata yang tertarik masuk untuk menggarap mega proyek ini.
Malah asing yang kembali menunjukkan minat.
Pasca pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Menteri Lingkungan Hidup Korea Selatan,
Cho Myung-Rae, Korea Selatan menyatakan tertarik berinvestasi di Ibu Kota negara baru.
Pemerintah menilai Korea Selatan berpengalaman dalam pembangunan kota hijau dan ramah lingkungan.
Namun belum dibahas lebih rinci bidang apa yang akan digarap.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan, pembangunan Ibu Kota bukan hanya semata-mata pemindahan lokasi, tapi ia ingin ada pemindahan sistem dan pemindahan budaya kerja.
Jokowi juga ingin Ibu Kota baru tak hanya smart city, tapi juga kota smart economy yang bisa menggerakkan perekonomian masyarakat.
Gubernur Jawa Barat sekaligus dewan juri sayembara desain Ibu Kota Negara, Ridwan Kamil mengatakan, Presiden Joko Widodo punya keinginan tertentu terkait skema Ibu Kota Negara yang baru. Ridwan Kamil menyebut, Jokowi ingin desain Ibu Kota baru memiliki identitas, yang menggambarkan Indonesia di masa depan dan berbeda dari negara lain.
Menurut rencana, Istana Kepresidenan akan dibangun di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Tahap pembangunan Ibu Kota Negara dijadwalkan akan dimulai konstruksinya pada tahun 2020.
Apa saja konsep yang diusung dari desain Nagara Rimba Nusa, sehingga memenangkan sayembara gagasan desain Ibu Kota Negara baru? Apa saja kecanggihan dan mewujudkan kota modern yang bersinergi dengan alam di Penajam Paser Utara?
Untuk membahasnya sudah hadir di studio Ketua Tim Desainer Urban Plus, Sibarani Sofian. Kemudian Dirjen Cipta Karya, Kementerian PUPR, Danis H Sumadilaga. Serta Pengamat Tata Kota Universitas Trisakti, Yayat Supriatna.
Penulis : Merlion-Gusti
Sumber : Kompas TV