BI Klaim Penukaran Uang Kertas Terus Meningkat Jelang Idulfitri 1444 Hijriah
Ekonomi dan bisnis | 10 April 2023, 06:40 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Penukaran uang kertas terus meningkat menjelang perayaan Idulfitri 1444 Hijriah. Hingga Minggu (9/4/2023), sebanyak Rp85 triliun atau 44 persen dari uang tunai senilai Rp195 triliun telah disalurkan Bank Indonesia (BI) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat jelang Lebaran.
Jumlah tersebut meningkat dibandingkan Rp42,6 triliun pada Selasa (4/4/2023).
Dikutip dari Kompas.id, Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI Marlison Hakim mengeklaim mayoritas penukar uang telah mendaftar lebih dulu melalui situs atau aplikasi Pintar.bi.go.id, tetapi juga ada yang datang mendadak (go show). Rata-rata nilai pecahan Rp1.000, Rp2.000, Rp5.000, Rp10.000, dan Rp20.000 yang ditukarkan di seluruh Indonesia mencapai Rp9,5 miliar per hari.
Penukaran di Jawa mencapai 61 persen, termasuk 26 persen yang terpusat di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
"Tahun ini, kita melakukan kegiatan (penukaran uang) di berbagai tempat. Khusus hari libur, kami buka di GBK (Gelora Bung Karno), sudah dari kemarin sampai hari ini. Kami buka di sini dengan lima kendaraan untuk 5.000 penukar," katanya , Jakarta, Minggu (9/4/2023).
Baca Juga: Jelang Lebaran 2023, Bank Indonesia Sediakan Uang Tunai Rp195 Trilliun
"Memang heavy-nya (titik berat) ekonomi di Jawa. Yang mudik itu kantongnya ada dua, di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tapi ada juga daerah yang bukan pusat tren penukaran, seperti Nusa Tenggara Timur, Bali, dan Papua," tambahnya.
Kemudian BI juga bekerja sama dengan sejumlah bank untuk penyaluran pecahan uang yang sudah berlangsung sejak 20 Maret hingga 18 April ini. Sementara BI berfokus pada penyaluran uang pecahan Rp1.000-Rp20.000, perbankan juga melayani penukaran uang Rp50.000 dan Rp100.000.
Total ada 5.066 lokasi penukaran di seluruh Indonesia dan 599 lokasi di antaranya berada di Jakarta. Khusus di Jakarta, Marlison mengatakan, ada pula 16 bank yang turun di lima lokasi, seperti Masjid Istiqlal dan Masjid Al Azhar.
Menurut dia, para nasabah bank di perkotaan bisa menggunakan akses teknologi nontunai untuk penukaran uang di bank, seperti QRIS (Kode Respons Cepat Standar Indonesia) dan kartu debit. Sementara itu, BI akan berfokus menjangkau masyarakat yang masih tak terjangkau layanan perbankan, terutama di wilayah terpencil.
"Tahun ini kami ada yang namanya kas keliling susur sungai di Sumatera Selatan dan Kalimantan Selatan, juga Kalimantan Tengah dan Kepulauan Riau. Masih banyak masyarakat di sana, kata Marlison.
Baca Juga: Jelang Idul Fitri, Warga Tasikmalaya Antusias Tukar Uang Baru di Mobil Keliling Bank Indonesia
Penulis : Kiki Luqman Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas.id