> >

Cabut Pegawai yang Khianati Pekerjaannya, Sri Mulyani akan Bela Pegawai Kemenkeu yang Jujur

Ekonomi dan bisnis | 1 Maret 2023, 08:07 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani mencopot Rafael Alun Trisambodo (RAT) dari jabatannya sebagai Kepala Bagian Kepala Bagian Umum di Kanwil DJP Jakarta II. Rafael adalah ayah dari mario, tersangka penganiayaan anak petinggi GP Ansor. (Sumber: setkab.go.id)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengeklaim banyak pegawai Ditjen Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang bekerja dengan baik, benar, dan jujur dan tetap perlu dihargai. Sebab, dari kerja mereka tersebut, penerimaan negara bisa terjaga.

Penerimaan dari pajak itulah yang pada akhirnya berperan penting dalam pembangunan negara, mulai dari infrastruktur, subsidi BBM, hingga bantuan sosial (bansos).

"Saya sebagai pimpinan Kemenkeu harus membela dan ada di sisi mereka ini yang sudah bekerja, dan saya yakin banyak sekali mereka yang seperti itu (kerja dengan jujur)," tuturnya pada sebuah acara CNBC Indonesia: Economic Outlook 2023, Selasa (28/2/2023), dikutip dari Kompas.com.

Penyataan itu ditegaskan Sri Mulyani, menyusul kasus pegawai Kemenkeu, yakni eks pejabat Ditjen Pajak yang mendapat sorotan publik karena kasus penganiayaan oleh Mario Dandy Satrio, anak dari Rafael Alun Trisambodo.

Kasus itu membuat kekayaan Rafael menjadi sorotan lantaran nilainya sangat besar mencapai Rp 56,1 miliar. Sang putra Mario bahkan diketahui kerap memamerkan gaya hidup mewah di media sosialnya.

Baca Juga: Sri Mulyani Ungkap Alasan Peningkatan Harta Dirjen Pajak: Jangan Dianggap Seolah-olah Korupsi

Sri Mulyani mengatakan, selain masyarakat yang merasa terluka karena perbuatan keluarga pejabat pajak tersebut, pegawai pajak lainnya yang sudah bekerja sepenuh hati juga merasa terluka.

"Mereka yang sudah bekerja baik, adalah yang terluka paling dalam dari kasus ini. Ini adalah sesuatu yang harus disadari, bahwa kami ini manusia biasa yang kerja juga untuk republik ini," ungkapnya.

Ia bilang, banyak pegawai pajak yang hidup pas-pasan dan pisah dengan keluarga karena harus berpindah lokasi kerja demi menjalankan tugasnya.

"Jadi kembalikan semuanya, yang kerja baik, yang benar, yang jujur kita dukung dan kita hargai, kita hormati," tandas Menkeu.  

Tindak tegas yang mengkhinati pekerjaannya

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV, Kompas.com


TERBARU