KKP Ancang-Ancang Hadapi Ancaman Resesi untuk Sektor Perikanan
Ekonomi dan bisnis | 21 Februari 2023, 16:55 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Kementerian Kelautan dan Perikanan mengatur langkah untuk sektor perikanan aman dari ancaman resesi global. Salah satunya dengan mendorong pelaku usaha kelautan dan perikanan melirik pasar dalam negeri.
"Kalau kita melihat peluang, ketika resesi mungkin terjadi di beberapa negara utama, maka kita harus melirik pasar dalam negeri. Sehingga penyerapan produk perikanan dalam negeri terus meningkat, dan resesi (kemungkinan) tidak terjadi lah di Indonesia," ungkap Direktur Pemasaran Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP, Erwin Dwiyana dalam "Bincang Bahari edisi 2 Tahun 2023" secara hybrid, Selasa (21/2/2023).
Ia menjelaskan, saat ini terjadi ketidakpastian global. Inflasi tinggi yang terjadi di negara-negara tujuan ekspor perikanan Indonesia yakni, Amerika Serikat dan negara-negara Uni Eropa.
Hal tersebut menjadi tantangan bagi sektor perikanan. Namun demikian, Erwin meminta masyarakat tidak khawatir karena Indonesia memiliki banyak produk perikanan yang dapat ditawarkan di pasar lokal maupun internasional.
Baca Juga: Susi Pudjiastuti Bongkar Kemenperin Dipimpin Airlangga Abaikan Rekomendasi KKP, Ngotot Impor Garam
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) penyerapan produk perikanan di pasar domestik menunjukkan peningkatan dalam dua tahun terakhir.
Pada 2021, penyerapan produk perikanan di pasar domestik sebanyak 12,66 juta ton dan tahun 2022 tumbuh menjadi 13,11 juta ton.
Komoditas utama yang paling diincar masyarakat adalah tilapia, lele dan bandeng untuk perikanan budidaya, serta tongkol-tuna-cakalang, kembung, dan teri untuk produk perikanan tangkap.
"Dari seluruh komoditas perikanan dunia, Indonesia hampir memiliki semua spesies. Jadi ini menggambarkan bagaimana kita punya keunggulan komparatif,” ungkapnya.
Baca Juga: Jokowi Soal Resesi 2023: Penduduk di Negara yang Tidak Resesi, akan Merasakan Sedang Resesi
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV