Pertumbuhan Ekonomi RI 2022 Tertinggi dalam 10 tahun, Sri Mulyani: Alhamdulillah
Kebijakan | 7 Februari 2023, 12:02 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan pertumbuhan ekonomi 2022 sebesar 5,3 persen dibanding 2021. Angka itu merupakan yang tertinggi dalam 10 tahun terakhir, atau sejak 2013 yang tumbuh sebesar 5,56 persen.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, efektivitas kebijakan penanganan pandemi Covid-19 berperan besar dalam menjaga keberlanjutan pemulihan ekonomi.
Aktivitas ekonomi untuk dapat pulih lebih cepat, karena bauran kebijakan program vaksinasi dan pendekatan yang tepat dalam penerapan pembatasan sosial masyarakat yang adaptif.
“Alhamdulillah meski sejak tahun 2022 pertumbuhan ekonomi dunia diproyeksikan melambat, ekonomi Indonesia mencatatkan konsistensi tren pertumbuhan yang sangat baik,” kata Sri Mulyani dalam keteranangan tertulisnya, Selasa (7/2/2023).
Dana ribuan triliun rupiah yang digelontorkan dalam Program Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN), telah memberikan dorongan besar bagi pemulihan ekonomi nasional di tahun 2022.
Sri Mulyani juga menekankan pentingnya peranan APBN sebagai peredam tekanan atau shock absorber. Ia menjelaskan, saat pandemi terjadi disrupsi di sisi suplai akibat meningkatnya optimisme perbaikan ekonomi di sejumlah negara maju. Namun hal itu belum diikuti dengan perbaikan sisi produks, sehingga menyebabkan naiknya tekanan inflasi.
Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Anggaran Kemiskinan Tidak Habis untuk Rapat, tapi Diberi Langsung ke Rakyat
Perang di Ukraina kemudian mengakibatkan gangguan pasokan sehingga harga komoditas, khususnya pangan dan energi, melonjak tajam. Akibatnya, banyak negara menghadapi tekanan inflasi yang sangat tinggi.
Inflasi di sejumlah negara maju, seperti Amerika Serikat dan negara-negara di kawasan Eropa, mencatatkan rekor tertinggi dalam 40 tahun terakhir.
Namun semua tekanan itu bisa diredam dampaknya dengan belanja APBN yang optimal.
“Program Bantuan Langsung Tunai (BLT) Minyak Goreng, penambahan anggaran subsidi dan kompensasi energi, penambahan BLT terkait penyesuaian harga BBM, bantuan subsidi upah, serta penguatan dana transfer ke daerah untuk pengendalian inflasi digulirkan oleh Pemerintah,” ujar Sri Mulyani.
Penulis : Dina Karina Editor : Iman-Firdaus
Sumber :