MinyaKita Langka, Mendag Janji Banjiri Pasar dengan Minyak Goreng Subsidi di Februari
Ekonomi dan bisnis | 31 Januari 2023, 07:57 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyatakan pemerintah dan produsen
siap meningkatkan tambahan suplai minyak goreng (migor) kemasan dan curah sebanyak 450.000 ton per bulan. Tambahan stok minyak goreng itu akan disediakan selama tiga bulan yaitu Februari—April 2023.
Mendag Zulkifli Hasan mengungkapkan, hal tersebut merupakan upaya agar kebutuhan masyarakat dapat tercukupi selama memasuki puasa hingga Lebaran 2023.
Hal ini disampaikan Mendag Zulkifli Hasan usai menggelar Rapat Evaluasi Pendistribusian Minyak Goreng Rakyat dengan produsen migor pada hari ini, Senin (30/1/2023) di Jakarta.
“Untuk memenuhi kebutuhan migor menjelang puasa dan Lebaran yang kian meningkat, Pemerintah dan produsen migor akan meningkatkan pasokan minyak goreng program Domestic Market Obligation (DMO) sebanyak 450.000/bulan selama tiga bulan yaitu pada Februari—April 2023 atau terjadi peningkatan sebesar 50 persen dari DMO bulanan yang dialokasikan sebesar 300.000 ton/bulan,” kata pria yang akrab disapa Zulhas ini.
"Mudah-mudahan dalam bulan Februari nanti, karena akan puasa dan Lebaran, mudah-mudahan sudah mulai membanjiri pasaran sehingga di pasar-pasar rakyat ini juga bisa normal lagi,” ujarnya.
Baca Juga: Emak-Emak Pantau Diskon Harga Bimoli, Filma, dkk di Minimarket, Imbas Harga MinyaKita Naik
Ia menuturkan, produsen migor juga telah menyatakan komitmennya meningkatkan pasokan DMO migor di dalam negeri.
“Para pelaku usaha akan melaporkan realisasi di hari Jumat setiap minggunya dengan tembusan kepada Dirjen Perdagangan Dalam Negeri. Selain itu, pelaku usaha juga akan melakukan pembinaan kepada jaringan distribusi masing-masing agar HET (harga eceran tertinggi) diimplementasikan dengan baik,” kata Zulhas lewat siaran persnya.
Ketua Umum PAN itu juga menyampaikan, akan memastikan kecukupan suplai migor ke pasar-pasar
rakyat dan ritel-ritel modern di seluruh Indonesia.
“Kami akan memastikan pendistribusian dan pemenuhan sesuai harga eceran tertinggi (HET) dalam waktu satu minggu ke depan di seluruh wilayah Indonesia. Kami juga akan memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan pendistribusian migor, baik kemasan merek MinyaKita maupun curah di pasar rakyat maupun ritel modern di seluruh wilayah Indonesia,” ujarnya.
Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV