RI-Arab Saudi Lakukan Pertemuan Bilateral di Al Ula, Mendag Arab Saudi: Ini Pertemuan Bersejarah
Ekonomi dan bisnis | 23 Januari 2023, 07:12 WIBAl ULA, KOMPAS.TV - Menteri Perdagangan (Mendag) Arab Saudi Majid bin Abdullah Al-Qasabi menilai pertemuan bilateral Arab Saudi-Indonesia di Al Ula pada Minggu (22/1/2023) sebagai pertemuan bersejarah.
Lantaran, untuk pertama kalinya Kerajaan Arab Saudi menjamu pejabat setingkat menteri di Al Ula. Yakni Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan. Hal ini sebagai upaya untuk memperbaiki kinerja hubungan perdagangan sebelumnya.
"Ini pertemuan bersejarah yang sangat penting untuk Arab Saudi dan Indonesia. Untuk pertama kalinya kami menjamu pejabat setingkat menteri di Al Ula. Ini sesuai dengan harapan Pangeran Muhammad Bin Salman (MBS) untuk mengembangkan wilayah Al Ula menjadi daerah pariwisata," ujar Majid Al-Qasabi seperti dikutip dari Antara.
"Ini tamu spesial, sebagai penghormatan dan rasa bahagia atas kedatangan saudara dan sahabat, saya akan menyetir sendiri ke Al Ula," ujarnya.
Bersama rombongan kementerian masing-masing negara, keduanya bertolak dari Madinah menuju Al Ula untuk melaksanakan pertemuan bilateral yang membahas masa depan kerjasama perdagangan kedua negara.
Baca Juga: Jokowi Pusing Harga Beras Naik, Mendag dan Bulog Masih Kisruh soal Impor
Al Ula adalah kota bagian dari Provinsi Madinah, Arab Saudi, dan merupakan jalur perdagangan kuno yang menghubungkan negeri Arab hingga ke Syam, saat ini mencakup Syiria, Palestina, Yordania hingga Lebanon.
Mendag Majid Al-Qasabi menyetir sendiri menuju wilayah perbukitan berbatu itu sambil berbincang akrab bersama Zulkifli.
Setibanya di Al Ula, rombongan diajak Mendag Saudi untuk melihat-lihat Al Ula sebelum menuju lokasi pertemuan.
Al Ula adalah nama sebuah kota di Arab Saudi yang terletak 300 km di sebelah utara Madinah, 4 jam dari Masjid Nabawi. Dulunya, Al Ula adalah ibu kota Lihyanites Kuno (Dedanites).
Di kota ini terdapat Mada'in Saleh yaitu situs arkeologi yang dibangun lebih dari 2.000 tahun lalu oleh orang-orang Nabatean, dan diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.
Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Antara