Begini Cara Amankan Aplikasi BRIMo Saat Ponsel Hilang, Agar Dana Tetap Aman
Perbankan | 10 Januari 2023, 05:52 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Kehadiran mobile banking kian memudahkan kehidupan sehari-hari nasabah bank. Tapi, aplikasi yang ditawarkan oleh semua bank besar itu tetap memiliki risiko hilangnya dana nasabah karena tindak kejahatan.
Seperti yang terjadi beberapa waktu lalu, ada peristiwa seorang warga yang kehilangan ponsel dan uang tabungan dalam jumlah banyak. Lantaran ponselnya ditemukan oleh sepasang suami istri, namun kemudian mereka membobol aplikasi mobile banking dan menguras saldo rekening korban.
Sebenarnya ada beberapa cara yang dilakukan nasabah untuk mengamankan agar mobile banking mereka saat kehilangan ponsel.
Direktur Jaringan dan layanan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Andrijanto mengatakan, nasabah bisa menggunakan finger print saat login.
Baca Juga: Simak Tips Cegah Penipuan Sniffing Bermodus Kurir Paket Kirim Foto ke WhatsApp
Untuk aplikasi BRIMo misalnya. Ketika ponsel hilang, nasabah diimbau untuk segera melapor melalui Contact BRI yang tersedia 24 jam selama 7 hari di nomor 14017 atau 1500017 guna mengantisipasi penyalahgunaan BRImo oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.
“BRI melengkapi layanan dengan call center yang bisa diakses oleh nasabah kapan saja secara real time untuk memitigasi berbagai aduan, termasuk apabila handphone nasabah hilang. Kami berkomitmen untuk menghadirkan layanan yang cepat sehingga risiko-risiko seperti saldo dibobol dapat diminimalisir,” kata Andrijanto dalam siaran persnya, Senin (9/1/2022).
Layanan Call Center tersebut juga akan membantu nasabah untuk menonaktifkan layanan perbankan yang terhubung atau terinstal di ponsel yang hilang.
Ia menambahkan, BRI juga memiliki asisten virtual berteknologi Artificial Intelligence (AI) “Smart BRI New Assistant” atau “Sabrina”, yang akan melayani aduan nasabah di beberapa kanal. Seperti Facebook Messenger, WhatsApp, dan akun Bank BRI nasabah.
Baca Juga: Anwar Ibrahim: Malaysia Tertarik Dengan IKN Karena Dekat Sabah dan Sarawak
Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti
Sumber :