Mendag Tutup Impor Beras Akhir Januari 2023: Nantinya Bulog Beli dari Petani dengan Harga Terbaik
Kebijakan | 6 Januari 2023, 19:52 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan menghentikan impor beras pada akhir Januari 2023. Kemudian Bulog akan kembali membeli beras dari petani lokal pada musim panen yang berlangsung pada Maret 2023.
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan akan memberikan kebebasan kepada Bulog untuk melakukan impor beras hingga akhir Januari.
"Kita kasih waktu sampai Januari akhir (impor beras). Terserah berapa bisanya, sanggupnya berapa Bulog itu terserah mereka. Tapi habis itu sudah beli (beras) dari petani lagi," ujar Mendag Zulhas dalam acara senam pagi di Kantor Kemendag, Jakarta, Jumat (6/1/2023).
Baca Juga: Zulhas Ogah Komentari Isu Reshuffle: Bukan Urusan Mendag, Saya Urusin Ibu-ibu
Zulhas mengatakan panen raya akan berlangsung pada Maret 2023. Nantinya, kata dia, Bulog akan membeli beras dari petani dengan harga terbaik sehingga tidak ada pihak yang dirugikan.
"Jadi Maret nanti Bulog tugasnya berapa pun beli dari masyarakat dengan harga terbaik, bukan harga paling murah. Itu harga paling bagus. Dengan demikian tidak ada yang dirugikan, yang miskin dapat beras yang disubsidi, tapi petani dapat harga yang mahal."
"Dua-duanya win, untung. Kalau dulu yang miskin dapat beras murah tapi yang korban petani, ini tidak boleh terjadi lagi," tandasnya.
Pada Desember tahun lalu, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengungkapkan, sebanyak 500.000 ton beras impor akan masuk ke Indonesia secara bertahap. Beras impor ini akan masuk sebagai cadangan beras pemerintah (CBP).
"Itu (beras impor) untuk cadangan beras pemerintah, jadi bukan buat dijual (oleh Bulog)," ujar Buwas, sapaan akrab Budi, saat ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat, 9 Desember 2022, seperti dikutip dari Kompas.com.
Pada tahap pertama, kata dia, akan masuk 200.000 ton beras impor pada Desember 2022.
Selanjutnya, sisanya 300.000 ton beras impor akan masuk secara bertahap sepanjang Januari-Februari 2023.
Namun saat itu, ia enggan menyebutkan, dari negara mana beras impor itu dipesan. Dia hanya menyebut beras itu berasal dari beberapa negara produsen beras.
"Yang jelas Desember ini 200.000 ton, selebihnya yang 300.000 ton itu tahun depan, artinya Januari-Februari 2023."
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/Kompas.com