Mendag Zulhas Cerita Alasan Jokowi Akhirnya Putuskan Impor Beras
Kebijakan | 28 Desember 2022, 10:54 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menceritakan mengapa akhirnya Presiden Joko Widodo atau Jokowi membuka keran impor beras.
Mendag mengklaim, dirinya sebenarnya menentang impor beras. Penolakan itu ia sampaikan dalam dua rapat terbatas (ratas) kabinet.
Zulhas berpendapat, data Kementerian Pertanian (Kementan) menyebutkan adanya surplus beras hingga 7 juta ton. Data tersebut disebut berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS). Sehingga sebenarnya tidak perlu impor beras.
Namun di sisi lain, Perum Bulog menyatakan bahwa stok cadangan beras mereka hanya tersisa 500.000ton, dari stok ideal 1,2 juta ton. Di saat yang bersamaan, harga beras di pasaran juga terus meningkat, bahkan peningkatannya mencapai hampir Rp1.000/kg.
"Beras itu naik Rp100 perak saja pengaruhnya inflasi tinggi sekali. Apalagi naik Rp1.000. Bahkan dari Rp1.000 itu Pak Harto jatuh. Jadi kalau beras itu menyangkut hajat hidup orang banyak, sangat strategis," tutur Zulhas seperti dikutip dari Antara, Selasa (27/12/2022).
Baca Juga: Siap-Siap! Orang Kaya Naik KRL akan Kena Tarif Khusus yang Lebih Mahal
Presiden Jokowi pun akhirnya memerintahkan Bulog untuk segera menyerap pasokan beras di lapangan bersama Mendag dan Mentan. Sayangnya, meski aturannya berhasil diubah karena Bulog kini bisa membeli dengan harga maksimal alih-alih harga minimal seperti sebelumnya, pemerintah tidak menemukan pasokan beras untuk dibeli.
"Kita carilah beras, beli Rp10.000/kg, tidak ada juga. Itu sudah minggu kedua. Mau beli gabah Rp6.000/kg juga tidak ada karena belum panen, mana ada gabah. (Harga) beras masih naik terus karena orang tahu stok Bulog sedikit, confidence (kepercayaan) pasar terganggu," jelas Zulhas.
Di tengah kondisi harga beras semakin tinggi dan pasokan yang tidak kunjung ada itulah akhirnya Presiden Jokowi memutuskan impor beras.
Penulis : Dina Karina Editor : Gading-Persada
Sumber : Antara