Low Tuck Kwong, Orang Terkaya di RI yang Cuan Rp40 T Sehari dari Saham Bayan Resources
Ekonomi dan bisnis | 27 Desember 2022, 14:56 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pendiri dan pemilik PT PT Bayan Resources Tbk (BYAN) Low Tuck Kwong baru saja dinobatkan sebagai orang terkaya di RI oleh Forbes. Ia berhasil menggeser dominasi Hartono bersaudara yang bertahun-tahun menjadi langganan orang terkaya se-Indonesia.
Berkat booming harga batu bara, Low Tuck Kwong jauh masuk ke dalam daftar 50 orang terkaya dunia, tepatnya berada di peringkat ke-48.
Pundi-pundi kekayaan pria berusia 74 tahun itu mayoritas berasal dari kepemilikan sahamnya di BYAN. Harga saham BYAN terus naik seiring tingginya permintaan dunia terhadap baru bara. Bayan adalah perusahaan tambang batu bara terbesar ke-4 di Indonesia.
Data Forbes Real Time Billionaire, Senin (26/12/2022), kekayaannya naik 10,39 persen dalam sehari menjadi 27,8 miliar dollar AS atau setara sekitar Rp427,67 triliun (asumsi kurs Rp15.620 per dollar AS).
Baca Juga: Forbes Rilis Daftar Orang Terkaya di Indonesia, Bos Rokok Tekor, Bos Batu Bara Naik 5 Kali Lipat!
Hal itu terjadi karena harga saham BYAN kembali menyentuh level tertinggi atau all time high pada perdagangan Senin kemarin.
Mengutip Kompas.com, Selasa (27/12/2022), harga saham BYAN naik 10,77 persen ke posisi Rp20.575 per lembar saham. Angka itu merupakan level tertingginya sepanjang masa (setelah stock split atau pemecahan nilai saham).
Harga saham yang terus meningkat turut membuat kapitalisasi pasar BYAN naik menjadi Rp686 triliun, dan mengokohkan diri sebagai emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar ketiga di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Harga saham emiten batu bara itu juga melejit sejak aksi stock split yang dilakukan perusahaan pada awal Desember lalu. Saat itu perusahaan memutuskan untuk melakukan stock split dengan rasio 1:10.
Low Tuck Kwong merupakan pemegang saham mayoritas BYAN, dengan menggengam 2,03 miliar atau setara 60,93 persen saham BYAN. Dengan harga saham yang pecah rekor, kekayaannya naik sebesar 2,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp40,56 triliun (asumsi kurs Rp15.600 per dollar AS).
Penulis : Dina Karina Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas.com